Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga produsen atau producer price index (PPI) Amerika Serikat (AS) naik tipis pada Agustus 2024 setelah angka bulan sebelumnya direvisi lebih rendah.
Mengutip Bloomberg pada Jumat (13/9/2024), laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat indeks harga produsen untuk permintaan akhir meningkat 0,2% dari bulan sebelumnya menyusul realisasi yang datar pada bulan Juli. Sementara itu, perkiraan median dalam survei ekonom Bloomberg memperkirakan kenaikan sebesar 0,1%.
Dibandingkan dengan tahun lalu, PPI naik 1,7%, atau catatan terendah sejak awal 2024. Ukuran harga produsen tidak termasuk kategori pangan dan energi yang mudah berubah naik 0,3% pada bulan Agustus dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan 2,4% dari tahun lalu.
Indeks saham AS dibuka sedikit berubah dan imbal hasil (yield) obligasi AS atau US Treasury naik karena investor mempertahankan taruhannya terhadap penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dari The Fed pada pertemuan kebijakan minggu depan. Data terpisah menunjukkan pengajuan awal untuk klaim pengangguran sedikit meningkat dalam sepekan hingga 7 September.
Data inflasi grosir ini diumumkan menyusul indeks harga konsumen atau inflasi yang dirilis Kamis kemarin. Adapun, inflasi inti menunjukkan percepatan pada Agustus karena biaya tempat tinggal yang lebih tinggi.
Namun, dengan berkurangnya risiko terhadap perekonomian akibat tekanan biaya dalam beberapa bulan terakhir, pejabat Fed diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga minggu depan di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai ketahanan pasar tenaga kerja.
Baca Juga
Paul Ashworth, Chief North America Economist di Capital Economics menyebut, data PPI Agustus memberikan lebih banyak dorongan bagi The Fed bahwa inflasi telah terkendali.
“The Fed kini memiliki kepercayaan diri yang lebih besar karena inflasi telah terkendali, namun dengan inflasi biaya perumahan yang menolak untuk diperpanjang, hambatan untuk menurunkan suku bunga secara agresif masih cukup tinggi,” jelasnya.
Laporan PPI menunjukkan biaya layanan meningkat 0,4%, dengan kenaikan biaya sewa kamar yang disebut sebagai faktor utama. Harga barang tidak berubah pada bulan lalu, tertahan oleh penurunan tajam biaya energi.
Dengan mengecualikan pangan, energi dan perdagangan, data yang tidak terlalu fluktuatif dan disukai oleh banyak ekonom, harga-harga naik 0,3% untuk bulan kedua. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, indeks tersebut naik 3,3%.
Para ekonom juga menguraikan data PPI untuk kategori-kategori yang dimasukkan ke dalam ukuran inflasi pilihan The Fed – indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atau personal consumption expenditure (PEC). Adapun, data PCE periode Agustus akan dirilis akhir bulan ini.
Di antara kategori-kategori tersebut, biaya manajemen portofolio, biaya perawatan dokter dan rawat inap di rumah sakit semuanya tidak berubah, sementara harga tiket pesawat turun 0,8% karena maskapai penerbangan menyesuaikan diri dengan pengeluaran perjalanan yang lebih rendah.
Biaya barang olahan untuk permintaan perantara, yang mencerminkan harga awal dalam jalur produksi, turun 0,1%.