Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) menunjuk Spanish Tecnicas Reunidas SA (TRSA) untuk mendesain kilang Tuban.
Penandatanganan kontrak antara PRPP dengan TRSA dilakukan di Moskow pekan ini. Perjanjian kontrak dititikberatkan pada pelaksanaan basic engineering design (BED) dan front-end engineering design (FEED) kilang.
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus M. Wahid Supriyadi menyampaikan apresiasi atas penandatanganan kontrak perjanjian terebut.
“Proyek ini adalah realiasi dari hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sochi, Rusia, pada Mei 2016. Alhamdulillah, semua permasalahan dapat diselesaikan kedua pihak," katanya dalam siaran pers, Jumat (1/11/2019).
Menurut Wahid, kerja sama ini merupakan bukti kedekatan hubungan Indonesia dengan Rusia yang pada 2020 akan memperingati 70 tahun hubungan diplomatik. Dia berharap proyek itu dapat mendukung kemandirian Indonesia di bidang energi.
“Kami berharap proyek tersebut dapat selesai sebagaimana direncanakan 2025. Proyek ini menjadi semakin penting karena menjadi salah satu proyek strategis dan prioritas nasional pemerintah Indonesia," tambah Wahid.
Penandatanganan kontrak PRPP dan TRSA merupakan kelanjutan kerja sama antara Pertamina dan Rosneft dalam proyek pembangunan dan pengoperasian kilang minyak baru yang terintegrasi dengan kompleks petrokimia (New Grass Root Refinery and Petrochemical/NGRR) di Tuban, Jawa Timur.
PRPP merupakan usaha patungan (joint venture) antara Pertamina dan Rosneft dengan kepemilikan saham Pertamina 55% dan Rosneft 45%.
Proyek NGRR Tuban akan memproduksi bahan bakar minyak nasional yang berkualitas Euro V untuk meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Kilang minyak di Tuban ini akan memiliki kapasitas produksi 300.000 barel per hari.