Bisnis.com, JAKARTA — PT Samindo Resources Tbk. akan merealisasikan rencana akuisisi tambang pada tahun depan seiring dengan masih lemahnya harga batu bara.
Investor Relations Manager PT Samindo Resources Tbk Ahmad Zaki Natsir mengatakan saat ini perusahaan terus mencari wilayah tambang yang akan diakuisisi. Hal itu dikarenakan harga batu bara yang terus mengalami tren penurunan sepanjang tahun ini.
"Harganya lagi turun terus, jadi kalau mau cari tambang itu sedikit berhati-hati karena kami akan lihat kondisi marketnya," ujarnya, Rabu (30/10/2019).
Menurutnya, apabila melakukan akuisisi tambang tahun ini dengan assessment angka atau harga batu bara saat ini, tentu tidak ada pengusaha tambang yang mau.
"Mereka lebih baik enggak produksi tetapi punya konsesi panjang 30 tahun. Lebih baik berhenti dulu. Namun, mereka mau enggak mau produksi untuk sekedar membiayai karyawan," ucapnya.
Dia memperkirakan waktu yang untuk melakukan akuisisi tambang pada tahun depan dengan harga batu bara yang tak terlalu rendah. Adapun, alokasi anggaran emiten berkode MYOH untuk mengakuisisi tambang senilai US$100 juta.
"Untuk waktu dekat, tahun ini belum bisa direalisasikan akuisisinya.Tahun depan diharapkan minimal ada satu tambang yang diakuisisi. Tentu lihat market, di 2018, harga batu bara bisa melejit US$100 per ton ini semua orang syok. Stabilnya berapa sehingga angka itu pas, untuk pemilik tambang tentu maunya tinggi [harga batu bara]," kata Zaki.
Direktur Independen MYOH Ahmad Saleh mengungkapkan pihaknya tertarik untuk mengakuisisi tambang yang berada atau akan dibangun pembangkit listrik di mulut tambang.
"Yang paling menarik ini tambang-tambang yang dekat dengan lokasi power plant. Tentu kalori batu bara yang terkandung pun bagus," tuturnya.
Kendati demikian, untuk memilih lokasi tambang yang akan diakuisisi juga perlu dilakukan hitungan secara ekonomis dan wilayah yang clean and clear (C&C).
Sebelumnya, tambang yang diincar MYOH tersebut memiliki cadangan di atas 20 juta ton. Selain itu, kalori batu bara yang terkandung di atas 4.000 kkal/kg.