Bisnis.com, JAKARTA - Pulihnya kondisi sosial dan politik di dalam negeri pascaterbentuknya kabinet baru di pemerintahan, menjadi bonus sekaligus tantangan para pelaku usaha penyewa pusat perbelanjaan Indonesia pada tahun depan.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan mulai pulihnya kondisi politik di dalam negeri menjadi angin segar bagi pengusaha di sektor tersebut. Pasalnya, selama ini gejolak sosial dan politik cukup mempengaruhi penjualan dari perusahaan-perusahaan penyewa pusat perbelanjaan.
“Sekarang kondisi politik dan sosial sudah kondusif. Kini tinggal kami meresponsnya. Apa langkah selanjutnya yang harus kami perbuat untuk memaksimalkan penjualan setelah kondisi politik pulih? Hal ini yang akan coba kami bahas dalam Munas Hippindo 2019,” katanya di sela-sela pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Hippindo 2019, Kamis (31/10/2019).
Dia melanjutkan, dalam Munas Hippindo yang digelar pada 31 Oktober 2019 di Jakarta tersebut, anggota asosiasi tersebut juga memasukkan topik pemberdayaan usaha kecil dan menengah untuk dibahas bersama anggota asosiasi.
“Kami ingin bantu pemerintah mengangkat UKM. Kami akan membahas bagaimana optimalisasi pengunaan dan penjualan produk UKM di gerai anggota kami. Seperti di antaranya mendorong produk-produk UKM menampilkan barcode di kemasannya hingga menempatkan produk UKM di posisi yang strategis di gerai kami,” jelasnya.
Selain itu, dia juga menargetkan dalam Munas Hippindo 2019 para anggota asosiasi dapat merumuskan strategi yang tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pekerjanya.
“Peningkatan SDM di tenaga kerja kami ini sangat penting, terutama untuk melayani konsumen dari turis asing. Sebab turis asing ini bisa menjadi ceruk pasar yang menarik apabila dikelola dengan tepat,” katanya.