Bisnis.com, JAKARTA - Pangsa pasar penerbangan layanan penuh milik Garuda Indonesia berpotensi tergerus oleh Batik Air yang mulai mengoperasikan pesawat berbadan lebar Airbus 330-300CEO.
Sekretaris Jaringan Penerbangan Indonesia Gerry Soedjatman menyatakan Batik Air memang cukup berhasil dalam berkompetisi dengan Garuda, baik pasar kelas ekonomi full service maupun kelas bisnis.
Di sisi lain, menurutnya, penambahan armada berbadan lebar atau wide body Batik Air menjadikan Garuda sudah tidak sendiri lagi sebagai penyedia armada berbadan lebar khusus layanan penuh.
"Ya kalau Garuda tidak melakukan terobosan dan Batik bisa menjaga tingkat pelayanannya, Garuda bisa tergerus," tuturnya kepada Bisnis.com, Selasa (29/10/2019).
Menurutnya, terobosan Batik Air tentu akan menjadi kompetitor berat bagi Garuda. Namun, Gerry memprediksi kemungkinan besar masih akan banyak pengguna yang akan menggunakan Lion Air dengan A330 dan A330neo untuk penerbangan umrah.
"Namun untuk rute-rute besar domestik dan regional dengan segmentasi pasar premium dengan volume besar akan ditargetkan Batik, ini juga didampingi rencana-rencana ekspansi Batik dengan menggunakan pesawat-pesawat narrow body untuk ekspansi dua class service mereka di rute-rute hingga 5 jam-6 jam terbang nonsetop," tuturnya.
Baca Juga
Gerry juga memprediksi ekspansi Batik Air perlu disambut baik oleh pasar sementara Garuda diminta mempertimbangkan untuk membuat langkah antisipasi.