Bisnis.com, JAKARTA - Boeing memberikan santunan senilai US$50 juta atau setara Rp701,48 miliar kepada keluarga korban jatuhnya pesawat Boeing 737-8 MAX milik Lion Air nomor penerbangan JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 302.
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan bahwa dana santunan yang diberikan untuk setiap keluarga korban yakni sebesar US$144.500 per orang. Selain itu, terdapat dana pendidikan santunan beasiswa bagi keluarga korban yang tersedia hingga 31 Desember 2019.
"Dana tersebut bersifat suka rela semoga para keluarga korban terbuka untuk menerimanya," tuturnya dalam siaran pers, Selasa (29/10/2019).
Dia menegaskan akan mengontak semua ahli waris yang masih ada dari korban JT 610. Selain itu, Edward juga mengimbau para ahli waris segera menghubungi Lion Air. Ahli waris segera menghubungi kami untuk bekerja sama dalam menerima santunan ini," lanjutnya.
Dia menyatakan merasa kehilangan atas korban yang telah meninggal akibat jatuhnya pesawat Lion Air. Dia berharap para keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan untuk menerima musibah tersebut. Di sisi lain, Edward juga meminta maaf atas kejadian tersebut.
Selasa (29/10/2019), Lion Air memfasilitasi kegiatan tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat bertipe Boeing 737-8 MAX di perairan Tanjung Pakis Karawang Jawa Barat. Keluarga diberikan waktu untuk mengirimkan doa kepada para korban sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Pihak Lion Air juga memfasilitasi dua orang yang diundang untuk menghadiri diskusi tentang musibah tersebut.
Baca Juga
Setidaknya sebanyak 243 anggota keluarga dan pihak terkait ikut prosesi tabur bunga menggunakan KRI Semarang yang bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pukul 08.00 WIB.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Pakis Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018. Total penumpang yang tewas yakni sebanyak 189 orang yang berada di dalam pesawat terdiri atas 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 5 kru.
Pesawat dengan nomor Pesawat PK-LQP itu lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng pada 29 Oktober 2018 menuju Bandara Depati Amir pukul 06.20 WIB. Pesawat terbang tiba di tempat tujuan pukul 07.20 WIB. Namun, 13 menit setelah mengudara, pesawat jatuh pada pukul 06.33 WIB.