Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Prediksi Pengembang terhadap Bisnis Properti Tahun Depan

Siklus perekonomian biasanya akan mengalami perbaikan ketika pemerintah melanjutkan masa kepemimpinannya untuk periode yang kedua.
Suasana pameran Property Expo Semarang ke-7 yang diselenggarakan di Atrium Mal Ciputra Semarang. Foto diambil Kamis 10 Oktober 2019./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi
Suasana pameran Property Expo Semarang ke-7 yang diselenggarakan di Atrium Mal Ciputra Semarang. Foto diambil Kamis 10 Oktober 2019./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pengembang memprediksi kinerja sektor properti pada 2020 masih akan belum mengalami perbaikan yang signifikan karena dipengaruhi berbagai faktor seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi dan ketidakpastian kondisi perekonomian global.

Presiden Direktur Gapuraprima Group Arvin F. Iskandar mengatakan bahwa pada tahun depan industri properti diperkirakan sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi pada 2019 maupun tahun-tahun sebelumnya.

Beberapa sentimen positif yang dapat mendorong kenaikan sektor properti antara lain adalah kondisi politik dalam negeri yang diprediksi mulai stabil seusai penyelenggaraan pemilu.

“Meskipun demikian, kami juga tetap berharap adanya insentif-insentif dari pemerintah maupun perbankan terkait masalah perpajakan dan suku bunga untuk lebih mendorong pertumbuhan sektor properti,” ujar Arvin kepada Bisnis, Selasa (29/10/2019).

Pada 2020, Arvin menyatakan bahwa pihaknya sendiri masih belum akan memasang target pertumbuhan yang terlalu tinggi yaitu hanya sekitar 10 persen dari target prapenjualan (marketing sales) pada 2019 yang diperkirakan mencapai Rp500 miliar.

Untuk mengejar target pertumbuhan tersebut, dia mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggenjot penjualan properti yang menyasar segmen menengah.

Menurutnya, potensi pasar dari segmen tersebut masih sangat menjanjikan karena adanya kebutuhan tempat tinggal yang masih sangat besar.

Marketing & Business Development Director Springhill Group Rudy Budiman menyatakan bahwa pihaknya akan terlebih dulu melihat kondisi perekonomian pada tahun depan sebelum menambah proyek-proyek baru yang akan diluncurkan ke pasar.

“Kami perlu melihat adanya pergerakan yang nyata dari pertumbuhan ekonomi kita sebelum menambah proyek-proyek baru,” ungkapnya.

Meski bisnis properti tahun depan diprediksi masih cukup menantang, Rudy optimistis pasar properti pada 2020 bakal lebih baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, siklus perekonomian biasanya akan mengalami perbaikan ketika pemerintah melanjutkan masa kepemimpinannya untuk periode yang kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper