Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Pertimbangkan Penangguhan Tarif Impor Produk China

Departemen Perdagangan Amerika Serikat (USTR) tengah mempertimbangkan perpanjangan penangguhan tarif impor barang China senilai US$34 miliar yang akan berakhir pada 28 Desember tahun ini.
Perang dagang AS China/istimewa
Perang dagang AS China/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Perdagangan Amerika Serikat (USTR) tengah mempertimbangkan perpanjangan penangguhan tarif impor barang China senilai US$34 miliar yang akan berakhir pada 28 Desember tahun ini.

Departemen tersebut menyatakan keputusan soal penangguhan pemberlakuan tarif itu akan dikeluarkan antara 1 November hingga 30 November.

Pada Desember tahun lalu USTR menyatakan bahwa atas permintaan importir AS, tarif impor barang China senilai US$34 miliar seharusnya dibebaskan dari pengenaan tarif sebesar 25% yang ditetapkan pertama kali pada bulan Juli 2018.

Selain itu USTR juga menyebutkan akan mengevaluasi langkah importir AS untuk mengambil barang dari pabrik di Amerika Serikat atau dari negara ketiga ketika memutuskan apakah akan memperpanjang penangguhan tarif, menurut pemberitahuan jurnal pemerintah Federal Register seperti dikutip Reuters, Selasa (29/10).

Sebelumnya dilaorkan konflik perdagangan AS dengan China mulai menyasar produk wastafel dapur, bahkan termasuk lemari dapur setelah Washington mengumumkan putaran tarif baru yang cukup tinggi.

Produk lemari kayu dan meja rias yang diimpor dari China senilai US$4,4 miliar akan dikenakan tarif impor tambahan karena masuk ke pasar Amerika Serikat dengan harga di bawah kewajaran, menurut Departemen Perdagangan AS

Pengumuman terbaru adalah satu dari serangkaian tindakan yang dilakukan Departemen Perdagangan terhadap banyak lini produk. Biasanya pengenaan tarif itu atas permintaan perusahaan Amerika Serikat yang mengaku dirugikan oleh impor dari China atau mitra dagang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper