Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan infrastruktur jalan tol sangat membutuhkan banyak investor di luar BUMN. Pasalnya, kebutuhan dana sangat besar, tetapi pemodal swasta masih sangat sedikit.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Erwin Aksa mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur masih dihadapkan pada banyak tantangan di antaranya adalah pembebasan lahan dan investasi yang besar untuk pembangunan infrastruktur yang simultan.
"Tantangan yang paling utama adalah masalah pembesasan tanah sebagai prasyarat pembangunan jalan tol, kemudian pendanaan atau sumber pembiayaan yang besar agar pembangunan infrastruktur jalan tol tetap simultan dan tidak terpotong-potong," ujarnya di acara Focus Discussion Group bertajuk Integrasi dan Konektivitas Menjadi Kunci untuk Menarik Swasta Berinvestasi di Jalan Tol, Selasa (29/10/2019).
Baca Juga
Para pengusaha jalan tol, lanjutnya, juga kerap menghadapi proyeksi lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang meleset. Artinya, bila LHR meleset lebih kecil, hal itu menjadi risiko pengelola jalan tol dan tidak mendapat ganti rugi dari pemerintah.
Erwin juga menambahkan bahwa kunci dalam pembangunan infrastrukstur adalah konektivitas yang menghubungkan antarkawasan dan bahkan membentuk kawasan ekonomi baru yang mampu memecah kawasan ekonomi padat seperti di Jakarta dan sekitarnya serta Pulau Jawa pada umumnya.
"Contohnya di Sumatra, kita perlu membangun kawasan-kawasan industri perkebunan dan sumber daya lainnya sehingga menjadi kawasan ekonomi baru yang potensial," kata Erwin.