Bisnis.com, JAKARTA — Kondisi pasar properti pada tahun depan yang diprediksi lebih baik jika dibandingkan tahun ini mendorong Duta Putra Land untuk meluncurkan dua produk terbarunya.
Produk baru yang akan diluncurkan pada tahun depan adalah Grand Duta City Bekasi dan Grand Duta City Parung.
Direktur Marketing Duta Putra Land Ester Santoso mengatakan bahwa kedua produk tersebut merupakan proyek perumahan tapak yang bakal dilengkapi dengan area komersial.
“Dari kedua proyek tersebut yang akan diluncurkan lebih dulu ke pasar adalah Grand City Bekasi yaitu sekitar semester pertama 2020,” ujar Ester, Senin (28/10/2019).
Ester menjelaskan bahwa pengembangan Grand Duta City Bekasi akan dilakukan di atas lahan seluas 200 hektare. Pada tahap awal, pihaknya akan memasarkan satu klaster terlebih dahulu yaitu Manhattan yang terdiri atas 160 unit rumah.
Meski belum resmi diluncurkan ke pasar, dia mengungkapkan bahwa kisaran harga yang ditawarkan untuk setiap unit sekitar Rp500 juta sampai dengan Rp1,20 miliar.
Baca Juga
Ester optimistis produk baru yang akan diluncurkan itu akan mendapatkan respons positif dari pasar, khususnya untuk segmen pasar menengah dan menengah atas.
“Meski belum diluncurkan, ternyata sudah cukup banyak peminatnya. Khususnya untuk unit rumah dengan kisaran harga Rp500 juta,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk produk Grand Duta City Parung, pengembangan akan dilakukan di lahan 150 hektare.
Seperti halnya Grand Duta City Bekasi, Ester menyatakan bahwa kisaran harga yang ditawarkan untuk unit rumah di Grand Duta City Parung mulai dari Rp500 juta hingga di atas Rp1 miliar.
Menurutnya, porsi unit yang akan dibangun nantinya memang lebih banyak ditujukan untuk menyasar segmen menengah dengan kisaran harga Rp500 juta. Hal itu disebabkan karena harga rumah dengan kisaran harga di bawah Rp1 miliar masih lebih diminati pasar.
CEO Duta Putra Land Iyang Setiawan menyatakan bahwa pada tahun depan pihaknya memang bakal lebih fokus untuk mengembangkan produk rumah tapak karena minat pasarnya yang masih cukup besar.
Pada tahun depan, katanya, perusahaan sebenarnya berencana untuk mengembangkan proyek apartemen dengan konsep mixed-use yang berlokasi di Jakarta Barat.
Namun, pihaknya akan melihat terlebih dulu kondisi pasar properti pada tahun depan sebelum memutuskan untuk memulai pengembangan proyek tersebut.