Bisnis.com, JAKARTA — PT Indonesia Infrastructure Finance menargetkan pembiayaan ke sektor infrastuktur sekitar Rp5 triliun hingga akhir tahun ini. Sektor jalan tol dan telekomunikasi akan menjadi salah dua sektor yang dibidik IIF.
Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah mengatakan bahwa hingga saat ini portofolio pembiayaan perseroan telah mencapai Rp3,60 triliun. Terbaru, IIF memberi fasilitas cash deficiency support (CDS) kepada PT Pemalang Batang Toll Road, operator jalan tol Pemalang—Batang senilai Rp600 miliar.
Dalam waktu dekat, IIF juga berniat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp550 miliar kepada PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP), operator jalan tol Cibitung—Cilincing. Proyek lain yang akan dibiayai berasal dari sektor telekomunikasi.
"Salah satu uniqueness kami, seluruh proyek infrastruktur yang dibiayai harus mengedepankan social and environment impact. Kami juga masuk ke produk-produk [pembiayaan] yang belum umum seperti CDS karena salah misi kami memang untuk menjadi enabler dan katalisator pembangunan infrastruktur," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (23/10/2019).
IIF didirikan pada 2010 atas prakarsa dan inisiatif Kementerian Keuangan bersama Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, dan lembaga multilateral lainnya.
Pemegang saham IIF terdiri atas PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (30 persen), ADB (19,99 persen), International Finance Corporation (19,99 persen), KfW (15,12 persen), dan Sumitomo Mitsui Banking Corp. (14,90 persen).
Berkaitan dengan penandatanganan perjanjian fasilitas cash deficiency support senilai Rp600 miliar kepada PT Pemalang Batang Toll Road, Reynaldi menjelaskan bahwa fasilitas yang merupakan inovasi baru berupa pinjaman ini memungkinkan debitur dapat memenuhi kebutuhan dana tunai dalam pengoperasionalan ruas tol Pemalang—Batang yang belum lama ini mulai beroperasi.
"Kesepakatan ini merupakan pencapaian penting karena IIF dapat memberikan solusi pembiayaan inovatif yang tidak dapat diberikan oleh bank konvensional pada umumnya dan sejalan dengan mandat sebagai katalis pembiayaan infrastrukrur di Indonesia," ujarnya.
Jalan tol Pemalang—Batang yang memiliki panjang 39,20 kilometer mulai beroperasi pada Desember 2018. Nilai investasi untuk pengusahaan ruas tol yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini mencapai Rp7,50 triliun. Ruas tol ini juga menjadi bagian dari jalur Trans-Jawa dan menghubungkan jalan tol Pejagan—Pemalang dan Batang—Semarang.