Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) akan melanjutkan pembangunan tol listrik Sulawesi tahap II yang menghubungkan sistem Sulawesi-Gorontalo pada tahun depan setelah tahap I dinyatakan rampung pada 8 Oktober 2019 lalu.
Adapun tol listrik tahap I telah berhasil menghubungkan Sulawesi bagian selatan dengan Sulawesi Tenggara lewat pembangunan 1.263 tower transmisi bertegangan 150 kilovolt (kV) yang membentang sepanjang 3.767 kilometer sirkuit (kms).
Tol listrik tersebut telah menghubungkan 5.687 tower transmisi dan 47 gardu induk berkapasitas total 2.648 MVA yang berada di empat provinsi, yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Kalimantan Syamsul Huda mengatakan Sulawesi sebetulnya telah memiliki tiga tol listrik yang telah terbangun, yakni sistem Sulawesi-Gorontalo (Sulutgo), sistem Sulawesi bagian selatan (Sulbangsel), dan Sulawesi Tenggara (Sultra). Pembangunan tol listrik Sulawesi tahap I dimulai secara bertahap sejak 2017 dengan menghubungkan sistem Sulbangsel dan Sultra.
Menurutnya, dengan rampungnya tol listrik tahap I, PLN berpotensi melakukan penghematan senilai Rp44 miliar per bulan. Penghematan tersebut karena PLN mampu menekan biaya pokok produksi (BPP) dari Rp1187/kWh di Sulawesi bagian selatan dan Rp2.219/kWh di Sulawesi Tenggara menjadi 1096 Rupiah/kWh.
Syamsul mengatakan PLN akan melanjutkan pembangunan tahap II pada tahun depan karena sampai saat ini masih dilakukan tahap persiapan berupa survey lokasi dan pengadaan kontraktor. Nantinya, kontraktor yang akan mengerjakan tahap II tersebut akan dipilih melalui proses lelang.
Apabila pemenang lelang telah ditemukan, kemungkinan, tahap II akan mampu dikerjakan pada tahun depan dengan target rampung pada 2023 sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019 -2028.
Sementara itu, kebutuhan investasi untuk pembangunan tol listrik Sulawesi Tahap II masih dalam tahap perhitungan. Syamsul mengatakan kemungkinan besaran investasi tol listrik sulawesi tahap II tidak akan jauh berbeda dengan tahap I.
“Ketiga tol listrik tersebut nantinya akan dihubungkan, kebetulan tol listrik Sistem Sulbagsel per 8 Okt 2019 telah terhubung dengan tol listrik Sistem Sultra,” katanya kepada Bisnis, Senin (21/10/2019).
Menurutnya, Sulawesi sangat memerlukan pembangunan tol listrik tersebut karena diperkirakan akan ada potensi peningkatan kebutuhan listrik akibat rencana pembangunan industri smelter di wilayah tersebut. Setidaknya, kebutuhan listrik industri smelter tersebut mencapai kurang lebih 4.000 MW.