Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menargetkan keterlibatan industri mencapai 50% dalam implementasi Revolusi Industri 4.0 pada 2025.
Achmad Sigit Dwiwahjono, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, menjelaskan berdasarkan kajian McKinsey kesuksesan implementasi Revolusi Industri 4.0 itu di Indonesia tercapai hanya bila keterlibatan industri mencapai separuh dari jumlah sektornya.
Saat ini, jelas dia, keterlibatan industri baru mencapai kisaran 20%.
"Kan kita baru mulai, yang terlibat baru 20%. Targetnya pada 2025 bisa 50%," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (22/10/2019).
Untuk mengejar target itu, Sigit mengatakan pihaknya terus mendorong sosialisasi di berbagai sektor industri. Fokusnya, kata dia, adalah lima sektor strategis yang disasar dalam program Making Indonesia 4.0, yakni makanan dan minuman, kimia, tekstil, otomotif, dan elektronika.
Menurutnya, ada dua subsektor untuk masing-masing industri prioritas tersebut yang akan menjadi percontohan atau pilot project dalam implementasi Revolusi Industri 4.0.
"Nantinya, ini [pilot project] bisa menjadi benchmark bagi sektor yang lain," ujarnya.
Bila keterlibatan industri mencapai 50% pada 2025, sambung Sigit, sejumlah target pengembangan sektor manufaktur nasional bisa tercapai. Salah satunya, pemerintah menargetkan pertumbuhan indust