Bisnis.com, JAKARTA—Selain mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo pada periode 2019-2024, sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan membicarakan prospek kerja sama bilateral.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi seusai mendampingi Jokowi menerima kunjungan kepala negara dan kepala pemerintahan di Istana Merdeka, Minggu (20/10/2019).
“Rata-rata pembicaraan yang disampaikan adalah beliau-beliau para tamu menyampaikan tentunya ucapan selamat kepada presiden untuk masa jabatan berikutnya dan beliau semuanya yakin bahwa presiden dan wapres akan dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik,” kata Retno.
Retno menambahkan mereka juga menyampaikan komitmen untuk terus memperkuat kerja sama bilateral dengan Indonesia.
Retno mengungkapkan Presiden Jokowi juga menyampaikan komitmennya untuk membawa kerja sama Indonesia dan negara-negara sehabat ke level yang lebih erat lagi.
Brunei Darussalam misalnya, kedatangan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah diakui Retno merupakan kunjungan persahabatan. “Sultan juga menyampaikan terima kasih atas kontribusi warga negara Indonesia yang memang jumlahnya cukup banyak di Brunei dalam mendukung pembangunan ekonomi di Brunai Darusalam,” ujarnya.
Retno menambahkan bahwa pertemuan Jokowi dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison berlangsung empat mata. Retno mengaku tidak mengetahui apa isi pembicaraan Jokowi dan Scott Morrison.
Agenda selanjutnya adalah kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. PM Singapura juga membahas tindak lanjut beberapa kerja sama ekonomi dan ekonomi digital. “Tampaknya Perdana Menteri juga melakukan beberapa pertemuan dengan perusahan-perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang digital ekonomi,” tambah Retno.
Selain itu, Retno menyebutkan pertemuan Jokowi dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen membahas kerja sama kedua negara. Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi sekaligus menyatakan keinginannya untuk memperkokoh hubungan ekonomi, terutama di sektor pharmaceutical dan transportasi.
“Sekarang kita sedang menawarkan beberapa produk industri strategis Indonesia [ke Kamboja], termasuk di antaranya dari PT INKA,” jelas Retno.
Retno menambahkan bahwa Kerajaan eSwatini tengah menjajaki peluang kerja sama dengan Perum Peruri. “Presiden mengatakan kita tertarik untuk berpartisipasi di dalam pembangunan infrastruktur. Afrika adalah fokus dari politik luar negeri Indonesia,” ujar Retno.