Bisnis.com, LOMBOK – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menawarkan peluang investasi di sektor industri pengolahan tembakau di wilayahnya kepada perusahaan rokok Bentoel Group.
Bentoel Group memiliki program kemitraan dengan para petani tembakau di kawasan Nusa Tenggara Barat (NTB). Hari ini, Bentoel Group membeli 9.000 ton tembakau dari mitra petani di Lombok Timur dan Lombok Tengah.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan apabila nantinya Bentoel Group berminat untuk membangun pabrik pengolahan tembakau, tentunya hal tersebut dapat membantu perekonomian daerah.
"Ini bukan keputusan yang simpel tetapi sekali Bentoel punya keberanian membangun pabrik pengolahan ini, itu sinyal positif bagi investor lain," kata Zulkieflimansyah, pada Perayaan Pembelian Raya Tembakau, di Desa Kalianyar, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, Senin (14/10).
Menanggapi hal tersebut, Presiden Komisaris Independen Bentoel Group Hendro Martowardojo mengatakan perusahaan telah melakukan investasi yang besar di pabrik yang berlokasi di Malang, Jawa Timur.
"Kami buat pabrik itu secara serius. Pabrik seperti itu number one di BAT [induk usaha Bentoel]. Kalau dulu kami kirim orang ke luar untuk belajar, sekarang seluruh dunia BAT dikirim ke Malang. Dulu transfer teknologi sekarang kami yang pegang teknologi," kata Hendro.
Dia menambahkan dalam membangun industri pabrik pengolahan tembakau membutuhkan banyak pertimbangan dan waktu yang cukup lama. Karena itu, lanjut Hendro, saat ini belum memungkinkan untuk di kawasan lain.
"Jawabnya mungkin tidak untuk saat ini," ujarnya.
Lombok merupakan salah satu wilayah penghasil tembakau terbesar di Indonesia, dengan tanaman tembakau jenis Flue-Cured Virginia (FCV).
Selain di pasar nasional, tembakau jenis FCV yang dihasilkan Lombok juga memasok kebutuhan ekspor karena kualitasnya yang tinggi.
Tembakau juga merupakan salah satu komoditas pertanian penting di wilayah Lombok dan berkontribusi pada pendapatan asli daerah.
