Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (Peripi) bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan atas inisiasi perusahaan benih sayuran tropis hibrida PT East West Seed Indonesia (Ewindo) atau dikenal dengan Cap Panah Merah memberikan penghargaan kepada enam pemulia tanaman atau breeder terbaik Indonesia.
Penghargaan diberikan di IPB International Convention Center, Bogor – Jawa Barat dalam acara Seminar Nasional & Indonesian Breeder Award 2019, Kamis (10/10/2019). Pemberian penghargaan yang dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan hari Pangan Sedunia ini dihadiri Rektor IPB Arif Satria, Managing Director Ewindo Glenn Pardede, Ketua Peripi Prof. Dr. Muhamad Syukur serta akademisi, breeder serta pemangku kepentingan perbenihan dari seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan membuka seminar dan penghargaan kepada pemenang, Rektor IPB menekankan peran strategis breeder dalam mengembangkan varietas unggul.
“Inovasi perbenihan kunci pembangunan pertanian kerberlanjutan, benih sebagai komponen terkait, berdampak paling besar untuk keberhasilan,” ujar Rektor IPB Arif Satria.
Hal senada disampaikan Prof Dr. Muhamad Syukur mewakili Peripi. “Perhatian pemerintah bagi breeder belum banyak, padahal benih adalah faktor utama aktivitas budidaya dan upaya peningkatan hasil produksi.”
Managing Director Ewindo Glenn Pardede mengatakan penghargaan ini adalah salah satu bentuk apresiasi tertinggi kepada para pemulia tanaman yang telah mendedikasikan hidupnya untuk merakit varietas unggul baru yang berdampak pada peningkatan mutu dan kualitas hasil pertanian Indonesia. “Breeder memegang peranan penting dalam menyediakan varietas unggul yang dapat memberikan nilai tambah dan kesejahteraan bagi petani,” tegas Glenn Pardede.
Enam orang pemulia yang menjadi pemenang untuk Kategori Pangan dan Hortikultura adalah Yudhistira Nugraha SP MS, Darmin, Prof Dr. Suwarto MS, Sumanah, Ir. Rebin dan Ir. Fatkhu Rohman MS.
Selain enam breeder terbaik di bidang pangan dan hortikultura, pada kesempatan yang sama juga diberikan penghargaan lifetime achievement kepada Alm. Prof Dr. Ir. Sriani Sujiprihati MS terhadap dedikasinya dalam pemuliaan tanaman pepaya Calina, Prof. (Emeritus) Dr. Ir. Sjamsoe’oed Sadjad terhadap dedikasinya mengembangkan benih di Indonesia, Prof. (R) Darman M Arsyad terhadap dedikasi pemuliaan tanaman kedelai serta Bapak Mulyono Herlambang atas kegigihannya dalam mengembangkan varietas sayuran unggul serta kegiatan knowledge transfer yang dijalankan.
Selain itu, pada kesempatan ini juga digelar seminar dan diskusi bertajuk Peran Benih Varietas Unggul sebagai Solusi untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan. Selain menghimpun pemikiran antar pemangku kepentingan, kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan konsolidasi dan peluang kerjasama antar pemangku kepentingan termasuk dosen, balai penelitian, swasta dan masyarakat dalam penyediaan benih berkualitas tinggi.
Seperti diketahui pada 2025 populasi Indonesia diperkirakan mencapai 270 juta jiwa. Tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan cukup berat seiring turunnya produktivitas lahan, tingginya laju konversi lahan pertanian ke non-pertanian (sekitar 50.000 ha per tahun), perubahan iklim serta degradasi kualitas sumber daya alam akibat dari proses pembangunan yang tidak ramah lingkungan.
Ketersediaan benih unggul adalah salah satu solusi penyediaan pangan masa depan. Benih unggul adalah salah satu sarana produksi yang memegang peran penting dalam peningkatan produksi, mutu dan standar kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura. Benih menjadi salah satu komponen kunci dalam pencapaian perwujudan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045. Karenanya, penemuan varietas unggul baru, pengembangan kualitas benih, penyebaran maupun pengawasan dan pengendaliannya merupakan kerangka dasar untuk membangun kedaulatan benih di Indonesia.
Saat ini, petani sayuran banyak mengalami tantangan atas perubahan iklim - climate change yang berdampak pada penurunan hasil produksi dan kerentanan terhadap hama penyakit. Sejak berdiri pada 1990, Ewindo sudah menemukan dan melepas lebih dari 150 varietas unggul berkualitas kepada petani Indonesia. Salah satu varietas unggul yang ditemukan Ewindo adalah benih tomat SERVO F1. Varietas tomat dataran rendah ini menjadi fenomena di kalangan petani karena tahan terhadap serangan Virus Gemini, penyakit bercak daun dan phytophthora, dimana potensi hasilnya melimpah (mencapai 73 ton/ha), serta tak mudah rusak ketika dibawa dari lahan pertanian ke pasar.
“Ewindo memiliki research department yang komprehensif guna memberikan ruang kepada para pemuliannya untuk menghasilkan varietas unggul baru yang dapat diterima oleh pasar dan memberikan nilai tambah bagi petani dan konsumen,” ujar Glenn.