Ada 3 Proyek Air Minum Berpola KPBU
Pada Juni 2019, Gubernur Syamsuar meninjau langsung ke lokasi rumah pompa untuk mengetahui sampai di mana progres dari proyek air bersih tiga kabupaten tersebut.
Ternyata, tidak hanya rumah pompa, jaringan distribusi pipa air di wilayah Rokan Hilir juga belum selesai dikerjakan. Akibatnya, operasional SPAM Durolis ini kembali tertunda, padahal sudah ditargetkan beroperasi tahun ini.
“Proyek ini sudah dibangun 2 tahun lalu. Akan tetapi, karena berbagai masalah dan anggarannya dari APBN, APBD provinsi dan kabupaten, proyek ini belum beroperasi sampai sekarang,” ujar Syamsuar.
Selain model anggaran pemerintah, proyek SPAM di Provinsi Riau juga dibuat dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau KPBU. Bisnis.com merangkum ada tiga proyek KPBU SPAM yang sedang berjalan di wilayah itu.
Di Kota Dumai, misalnya, PDAM setempat, Tirta Dumai Bersemai sudah melakukan perjanjian kerja sama pada April 2019 dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dan PT Adaro Tirta Mandiri, melalui badan usaha yang dibentuk, yaitu PT Dumai Tirta Persada. Lewat kerja sama ini, akan dibangun SPAM berkapasitas 450 liter per detik dalam tiga tahap pengerjaan. Proyek ini juga diklaim sebagai proyek KPBU SPAM pertama di Indonesia.
JARINGAN DISTRIBUSI
Bila proyek ini rampung, perusahaan akan mampu membuka jaringan distribusi air bersih untuk sekitar 20.300 sambungan rumah. Investasi yang dibenamkan Adhi Karya dan Adaro di Dumai diperkirakan Rp498 miliar, dengan masa kontrak konsesi selama 25 tahun.
Di tingkat provinsi, proyek sejenis sudah ditandatangani awal September 2019. Kerja sama proyek SPAM KPBU kali ini dikerjakan oleh konsorsium PPMV yang terdiri dari anak usaha PT PP (Persero) Tbk. yaitu PT PP Infrastruktur; perusahaan asal Filipina, Maynilad Water Services Inc.; dan PT Varsha Zamindo Lestari.
Konsorsium ini akan mengucurkan investasi Rp1,6 triliun dan menjalin kerja sama selama 30 tahun dengan divisi air PT Sarana Pembangunan Riau, PDAM Tirta Siak Pekanbaru, dan PDAM Tirta Kampar di Kabupaten Kampar. Dari proyek ini akan dibangun jaringan distribusi air bersih untuk sekitar 102.000 sambungan rumah di dua wilayah, yakni Pekanbaru dan Kampar, untuk melayani hingga 624.000 jiwa.
Setelah tahapan awal ini, proses pembangunan akan dimulai pada 2020, dan diharapkan pada 2021 air bersih sudah mulai dialirkan ke rumah pelanggan. Kapasitas dari proyek ini diperkirakan mencapai 1.000 liter per detik dengan suplai air baku menggunakan aliran Sungai Kampar.
Tidak hanya soal mengolah air mentah menjadi air siap minum, konsorsium juga berjanji akan ikut membantu dua PDAM terkait untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya melalui twinning program.
Di antaranya menekan angka kebocoran air, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, memudahkan sistem pembayaran tagihan, menjalankan sistem pengawasan internal, serta menerapkan efisiensi energi dalam operasional perusahaan.
Rencana wilayah operasi dari proyek SPAM Pekanbaru Kampar ini mencakup lima kecamatan di dua wilayah, yakni Kecamatan Tampan, Kecamatan Bukit Raya, dan Kecamatan Marpoyan Damai di Pekanbaru, serta Kecamatan Siak Hulu dan Kecamatan Tambang di Kampar. Kedua kecamatan ini memang berada di perbatasan Kota Pekanbaru. Dengan proyek ini, ditargetkan jangkauan layanan PDAM bisa meningkat, yaitu dari 0% alias nihil menjadi 55%.