Bisnis.com, JAKARTA — Tambahan pasok gedung perkantoran yang minim hingga 2022 membuat pasar perkantoran siap kembali melaju.
Senior Associate Director Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan bahwa jika selama ini pasar perkantoran mengalami kelebihan pasok, tapi hingga 2022 tidak terlihat ada banyak tambahan sehingga bisa mulai menyeimbangkan tingkat hunian.
"Tahun depan sampai 2021 hingga 2022, jumlahnya [pasok] akan lebih rendah. [Penyewa dari sektor] teknologi dan telekomunikasi lebih aktif," jelas Ferry dalam Media Luncheon di Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Adapun, pada 2019, jumlah pasok dan serapan jumlahnya hampir sama, tapi ada pasok-pasok dari waktu sebelumnya yang belum terserap.
Sementara itu, pada 2020, baik pasokan dan serapan juga banyak mengalami penurunan sehingga diproyeksikan bisa makin seimbang dengan tingkat serapannya.
"Namun, dengan minimnya tambahan pasok tahun depan, pertumbuhan, dan tambahan serapannya juga mungkin akan ikut turun," ungkap Ferry.
Baca Juga
Tahun depan, meski masih menjadi tahun yang menantang diproyeksikan okupansinya bisa lebih baik dan kembali ke level yang lebih normal.
Kemudian, untuk harga, terjadi koreksi pada 2019. Hal itu cukup memberi dorongan pada tingkat hunian sehingga lebih stabil.
Senior Associate Director Colliers Indonesia Ferry Salanto memaparkan paparan kondisi properti Jakarta-Bali kuartal III/2019 dalam Media Luncheon di Jakarta, Rabu (9/10/2019).