Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian ESDM menilai kerja sama yang dilakukan masing-masing anak usaha PLN dan Pertamina untuk membentuk perusahaan patungan akan semakin meningkatkan investasi sistem kelistrikan di Indonesia.
Perusahaan patungan tersebut akan dikerjakan melalui anak usaha PT Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai anak usaha Pertamina dan PT Indonesia Power (PI) sebagai anak usaha PLN.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu mengatakan kerja sama kedua perusahaan tersebut menujukkan investasi kelistrikan yang semakin menarik.
Adapun investasi subsektor ketenagalistrikan sepanjang periode Januari-Mei 2019 telah mencapai US$4,74 miliar atau setara dengan Rp68,74 triliun (US$1=Rp14.500), lebih tinggi dari target bulanan senilai US$2,41.
Adapun realisasi investasi hingga Mei pada tahun ini lebih tinggi 34,66% dibandingkan dengan investasi pada periode yang sama tahun lalu senilai US$3,52 miliar.
Kementerian ESDM pun optimistis bisa memenuhi target investasi tahun ini yang dipatok di angka US$12,04 miliar atau Rp170,22 triliun. Pasalnya, realisasi investasi bulanan sejak awal 2019 selalu melebihi target.
"Pasti akan meningkatkan investasi sistem kelistrikan di Indonesia," katanya kepada Bisnis, Jumat (4/10/2019).
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Hendra Iswahyudi mengatakan investasi yang dilakukan kedua anak usaha BUMN tersebut sama halnya dengan penanaman modal yang dilakukan produsen listrik swasta. Investasi keduanya tentu akan mengikuti rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PT PLN.
"Investasi keduanya pastinya mengikuti RUPTL," katanya.