Bisnis.com, JAKARTA - Dunia usaha internasional akan kehilangan momentum menguntungkan bila tidak memprioritaskan berinvestasi di negara-negara Asean.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong pada “The 20th World Knowledge Forum (WKF)”, Kamis (26/9/2019) di Yulchon, Korea Selatan pada sesi eksklusif Yulchon “Your Business Belongs to Asia: Where and Why to Invest in the Region”.
Menurut Thomas, ada tiga alasan utama mengapa pasar Asia Tenggara merupakan wilayah dengan potensi yang besar.
Pertama, pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota Asean yang baik. Tiap negara Asean diprediksi akan memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi pada masa mendatang.
"Kombinasi populasi yang sangat besar serta pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dalam kondisi ketidakpastian global menjadikan peluang bisnis di Asean amat menjanjikan," katanya.
Selain itu, tingkat kemajuan masyarakat di setiap negara Asean berada di posisi yang tepat. Asean diisi oleh negara berkembang yang tengah menuju status negara maju. Hal ini menimbulkan banyak ruang untuk terus bertumbuh dan banyaknya peluang bisnis serta investasi yang terbuka.
Poin terakhir yang menjadi daya tarik negara Asean adalah gaya hidup masyarakatnya yang menyenangkan.
Thomas mengajak para pelaku bisnis untuk tidak sekadar memperhatikan angka-angka perekonomian seperti pertumbuhan domestik bruto (PDB). Ia mengajak mereka untuk mempertimbangkan tingkat kebahagiaan dan kemurahan hati sebuah negara yang ia nilai dapat menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan perekonomian.
Thomas melanjutkan, negara-negara Asean juga merupakan surga di wilayah tropis. Meski memiliki karakter yang beragam, tetapi toleransi tinggi, keterbukaan terhadap kemajuan, serta memiliki semangat positif merupakan nilai-nilai yang selalu ada pada negara-negara Asean.
"Semakin banyak penduduk muda yang menyadari pentingnya memiliki mental menjalankan hidup yang penuh arti," ujar Thomas.