Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel lima lahan konsesi asing yang terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hal ini disampaikan Menteri LHK Siti Nurbaya dalam rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Jumat 13 September 2019.
"Yang disegel itu kemarin di Kalbar ada 4 perusahaan dari Singapore dan Malaysia, kemudian di Riau 1 (korporasi) disegel dari Malaysia," ungkapnya Jumat (13/9/2019).
Sebanyak empat lahan konsesi di Kalimantan Barat milik perusahaan asal Singapura dan Malaysia, sedangkan di Riau ada satu lahan konsesi milik perusahaan Malaysia.
Sementara itu Siti menjelaskan, di Kalimantan Barat, total ada 29 lahan konsesi disegel dari akhir Agustus hingga Kamis, 12 September 2019. Sebanyak 4 korporasi masuk ke tahap penyidikan atau dijadikan tersangka karhutla.
Dari Polda Kalbar sendiri telah menyegel 103 lahan konsesi, diantaranya 15 korporasi dijadikan tersangka dan 52 korporasi dikenakan sanksi administratif.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luasan Karhutla hingga Agustus 2019 tercatat 328.724 hektare. Terdiri dari 239.161 lahan mineral dan 89.563 lahan gambut.
Secara rinci, kebakaran di hutan konservasi mencapai 28.854 hektare, hutan lindung 18.978 hektare, dan hutan produksi terbatas 23.692 hektare. Lalu, hutan produksi 61.140 hektare, hutan produksi konversi 29.642 hektare, dan di APL 166.417 hektare.
Ralat : Di dalam berita ini, sebelumnya tertulis bahwa PT Sukses Karya Hutani merupakan salah satu perusahaan yang terlibat dalam pembakaran hutan di Kalimantan Barat. Setelah proses klarifikasi, PT Sukses Karya Hutani tidak beroperasi di Kalimantan Barat dan tidak pernah melakukan pembakaran hutan. Atas kesalahan dalam proses jurnalistik ini, tim redaksi memohon maaf.