Bisnis.com, JAKARTA — Petrochina International Jabung Ltd menyatakan masih berminat mengelola blok Jabung pascaterminasi pada 2023.
Vice President Human Resources and Relations Maryke Pulunggono memang tidak berkomentar banyak terkait pembahasan perpanjangan pengelolaan Blok Jabung yang terminasi pada Februari 2023. Namun, dia mengamini bahwa Petrochina telah menyerahkan proposal penawaran perpanjangan pengelolaan hingga 2043.
"Ya, kami sudah serahkan," ujarnya singkat, saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (10/9/2019) malam.
Petrochina menjadi operator blok Jabung sejak 2002 setelah mengakuisisi Devon Energy. Saat ini, perusahaan migas asal China ini bekerja sama dengan Petronas Carigali dan PHE di Jabung.
Berdasarkan data SKK Migas, hingga paruh pertama 2019, Petrochina International Jabung Ltd berhasil menyedot minyak sebanyak 15.552 barel per hari (bph) dan menyalurkan gas bumi sebesar 171 ribu kaki kubik per hari (MMscfd).
Sementara itu, pada tahun lalu, blok Jabung mencapai puncak produksi sebesar 60.000 boepd.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan pembahasan perpanjangan blok terminasi ada di Kementerian ESDM.
"Saya tidak masuk, semuanya di Kementerian ESDM," ujarnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Dirjen Migas Djoko Siswanto mengatakan belum ada pembahasan spesifik untuk menentukan kelanjutan pengelolaan blok Jabung. Djoko tidak menjelaskan mengapa pembahasan blok ini terpisah jauh dari blok Rimau dan blok Corridor.
"Belum, belum dibahas," tuturnya.