Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) optimistis PLTU Jawa 7 unit 1 berkapasitas 1.000 MW di Banten bisa melakukan commercial operation date (COD) pada Oktober 2019 setelah berhasil melakukan first sinkron pada Senin (9/9/2019).
Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengatakan selain PLTU Jawa 7, pada Oktober 2019 akan beroperasi PLTU Cilacap 1.000 MW. Dua proyek pembangkit yang masuk dalam program 35.000 MW tersebut diyakini akan memperkuat sistem kelistrikan di Jawa bagian barat yang selama ini konsumsinya lebih tinggi dibandingkan Jawa bagian timur.
Adapun besarnya transfer listrik dari Jawa bagian timur ke barat menjadi berakibat fatal saat terjadi gangguan pada sistem transmisi.
"Sistem kelistrikan Jawa Bali menggunakan skema regional balance. Pelanggan dan demand terbesar berada di Jawa bagian barat dan [bagian] timur masih cukup ketersediaan sehingga dalam efisiensi, dilakukan transfer dari barat ke timur," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Ketenagalistrikan dan PLN, Selasa (10/9/2019).
Selain dua pembangkit tersebut, PLN juga akan mulai mengoperasikan PLTD Senayan berkapasitas 101 MW pada Oktober 2019 untuk menjadi emergency supply dan pengamanan operasi MRT.
Penguatan sistem transmisi juga menjadi salah satu hal yang menjadi fokus PLN. Hingga akhir 2020, PLN menargetkan penyelesaian penarikan dua sirkuit SUTET 500 kV dari Ungaran hingga ke Cibatu.
Adapun penarikan ini dibagi dalam tiga tahap. Pertama, pada Maret 2020, PLN berencana menyelesaikan penarikan dua sirkuit SUTET 500 kV jalur utara dari Ungaran ke Pemalang hingga sampai di Mandirancan.
Selanjutnya, tahap kedua, penarikan SUTET dilanjutkan dari Mandarican hingga sampai Indramayu pada Desember 2020. Ketiga, pada Desember 2020, penarikan SUTET dilanjutkan dari Indramayu ke Cibatu.
"Yang saat ini sedang berjalan, Banten. Sudah dilakukan pengadaan dan kemarin sudah melakukan kick off area Banten," katanya.