Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Batu Bara Terus Naik, Pasar Domestik Cenderung Stagnan

Tingginya produksi batu bara nasional tidak diimbangi oleh peningkatan konsumsi domestik yang signifikan. Padahal, produsen memiliki kewajiban minimal pasokan ke dalam negeri.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Tingginya produksi batu bara nasional tidak diimbangi oleh peningkatan konsumsi domestik yang signifikan. Padahal, produsen memiliki kewajiban minimal pasokan ke dalam negeri.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan hingga saat ini, pasar domestik belum bisa mengakomodasi kewajiban pasokan batu bara dalam negeri (domestic market obligation/DMO) sebesar minimal 25 persen untuk setiap produsen. 

Selain, produsen yang sudah terkontrak, adanya perbedaan spesifikasi batu bara yang diproduksi dengan kebutuhan, khususnya pembangkit listrik, juga menjadi batu sandungan produsen untuk memasok kebutuhan dalam negeri.

Pembangkitan setidaknya membutuhkan batu bara kalori menengah dengan rentang 4.200 kka/kgl hingga 5.000 kkal/kg. Sementara spesifikasi batu bara yang diproduksi beragam, mulai dari kalori tinggi, menengah, hingga rendah.

Sementara itu, pertumbuhan permintaan batu bara domestik untuk pembangkitan hanya meningkat rata-rata 5 persen per tahun.

"Demand lagi sulit sementara jumlah produksi besar. Pemerintah juga dalam posisi sulit karena perusahaan sudah mengantongi izin untuk meningkatkan produksi," katanya kepada Bisnis, Senin (9/9/2019).

Menurutnya, masing-masing perusahaan tambang memiliki strategi berbeda terkait peningkatan produksi. Faktor yang menyebabkan pengajuan peningkatan produksi mulai dari pengadaan alat berat yang sudah telanjur dibayar hingga telah melakukan kontrak dengan pasar.

"Atau juga karena mereka push untuk menjual, misal ke China, orang berlomba-lomba sebelum mereka mengurangi impor," katanya. 

Adapun pemerintah menargetkan produksi batu bara pada tahun ini sebanyak 489,73 juta ton. Hingga 9 September 2019, realisasi produksi telah mencapai 362,83 juta ton atau 74,09 persen dari target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper