Bisnis.com, BANDUNG -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pesimistis Indonesia bisa mengimplementasikan biodiesel 50 persen alias B50 pada tahun depan.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pihaknya melihat implementasi B50 memerlukan waktu 1,5-2 tahun. Tidak hanya pengujiannya yang butuh waktu, tapi proses produksinya pun memerlukan investasi besar.
"Jika BUMN terkait ikut dan perusahaan kelapa sawit ikut, masih tetap butuh investasi karena kebutuhan kita besar," ungkapnya selepas kunjungan ke Laboratorium Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jumat (6/9/2019).
Investasi yang dimaksud adalah investasi pabrik pengolahan minyak sawit hingga pabrik katalis untuk green fuel.
Sebelumnya, Darmin memperkirakan biaya untuk mengembangkan B100 memerlukan dana hingga US$20 miliar. Melihat besarnya dana yang diperlukan, dia menilai Indonesia dapat fokus dalam menjalankan B30 pada awal tahun depan.
Dalam rapat terbatas (ratas) pada Agustus 2019, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya ingin penerapan B50 dapat dilaksanakan pada akhir 2020, setelah penerapan B30 pada awal 2020.
"Saya juga ingin agar B20 ini nanti pada Januari 2020 itu sudah pindah ke B30, dan selanjutnya pada akhir 2020 sudah meloncat lagi ke B50," ucapnya, Senin (12/8).
Menko Darmin Ragu B50 bisa Dijalankan Tahun Depan
Implementasi B50 dinilai memerlukan waktu setidaknya 1,5-2 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
29 menit yang lalu
Kemnaker: Nilai Kenaikan UMP dan UMK 2025 Wajib Minimal 6,5%
1 jam yang lalu