Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow, Pengembangan Bandara Ngurah Rai Butuh Dana Rp15 Triliun

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan bahwa saat ini jumlah kapasitas penumpang pada bandara berkode DPS tersebut mencapai 24 juta orang per tahun.
Dirut Angkasa Pura I Faik Fahmi memberikan penjelasa pada  diskusi Peluang dan Tantangan Industri Penerbangan Indonesia di Era Asean SAM di Jakarta, Rabu (25/4/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Dirut Angkasa Pura I Faik Fahmi memberikan penjelasa pada diskusi Peluang dan Tantangan Industri Penerbangan Indonesia di Era Asean SAM di Jakarta, Rabu (25/4/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, DENPASAR -- PT Angkasa Pura I (Persero) membutuhkan dana investasi hingga Rp15 triliun untuk pengembangan kapasitas penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali hingga 37 juta orang per tahun atau meningkat 54,1 persen dibandingkan dengan kemampuan saat ini.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi mengatakan bahwa saat ini jumlah kapasitas penumpang pada bandara berkode DPS tersebut mencapai 24 juta orang per tahun. Adapun, pengembangan kapasitas akan dilakukan antara tiga sampai 4 tahun ke depan.

"[Bandara] Ngurah Rai akan kami tingkatkan hingga 28 juta penumpang per tahun pada tahap pertama. Sementara tahap kedua mencapai 37 juta orang," katanya, Rabu (4/9/2019).

Dia menambahkan perlu dibangun terminal penumpang baru guna penambahan kapasitas tersebut. Namun, Faik menyatakan bandara yang terletak di kawasan Kuta ini memiliki lahan yang terbatas dan terletak di tepi laut.

Solusi utama adalah melakukan reklamasi di bibir pantai. Rencananya, reklamasi akan dilakukan hingga 118 hektare. Perinciannya, untuk tahap pertama sebesar 48 hektare dan tahap kedua seluas 70 hektare. Saat ini, total reklamasi yang sudah dilakukan baru mencapai 35 hektare.

Penyelesaian sisa lahan reklamasi pada tahap pertama yang seluas 13 hektare, imbuhnya, akan dilakukan pekan ini. Setelah proses reklamasi tahap pertama selesai, akan dimulai pembangunan konstruksi terminal internasional.

Sementara itu, terminal internasional saat ini akan dipakai untik melayani penumpang dengan rute penerbangan domestik. Penyelesaian pengembangan kapasitas penumpang pada tahap pertama diharapkan bisa terealisasi pada 2020 atau 2021. 

Faik menjelaskan pengembangan tidak hanya terbatas pada sisi darat (land side), tetapi juga sisi udara (air side) dalam bentuk perpanjangan landasan pacu (runway). Rencananya, runway saat ini sepanjang 3.000 meter akan ditambah 400 meter.

Kendati demikian, lanjutnya, penambahan kapasitas juga akan didukung dengan peningkatan layanan berbasis teknologi. Beberapa peralatan yang sudah digunakan untuk menunjang keselamatan dan keamanan bandara adalah X-ray Automated Tray Return System (X-ray ATRS), boarding pass scanner (flap barrier), dan autogate paspor (imigrasi).

"Sistem yang sama nantinya juga akan dikembangkan di bandara besar lain yang kami kelola, seperti di Surabaya, Makassar, dan Kulon Progo. Bandara tersebut banyak disinggahi wisatawan mancanegara," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper