Bisnis.com, DENPASAR--PT Angkasa Pura I (Persero) meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan dengan menggunakan X-ray Automated Tray Return System di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi menjelaskan X-ray Automated Tray Return System (X-ray ATRS) merupakan sistem pemeriksaan penumpang dan bagasi dengan teknologi pemindaian terkini yang berada pada area pemeriksaan (screening check point/SCP) di terminal keberangkatan internasional.
Alat tersebut mampu meningkatkan jaminan keamanan, meningkatkan keakuratan, dan menurunkan stress akibat waktu antrean. Selain itu, juga dapat mempercepat proses pemeriksaan barang dan calon penumpang.
"Jika x-ray konvensional rata-rata hanya mampu memeriksa 155 tray/jam dengan maksimal barang yang mampu diperiksa saat peak hour mencapai 235 tray, x-ray ATRS ini mampu memeriksa rata-rata hingga 285 tray per jam dengan kemampuan maksimum mencapai 410 tray/jam," katanya, Selasa (3/9/2019).
Dari hasil data sampling yang diambil sebanyak 12 kali pada sore dan malam hari (jam sibuk operasional), dia menjelaskan didapatkan efisiensi sebesar 383 persen dibandingkan dengan tanpa menggunakan fasilitas ATRS.
Fasilitas ini dapat menghemat waktu proses screening di SCP 2 sebanyak 3,83 kali lebih cepat dibandingkan dengan alat konvensional.
Bagi maskapai, imbuhnya, x-ray ATRS ini juga memberikan beberapa keuntungan seperti meningkatkan kemampuan maskapai dalam menyelesaikan masalah penundaan penerbangan, meningkatkan tingkat ketepatan waktu keberangkatan dengan mengurangi antrean menumpuk di SCP 2, dan menghindari kerugian akibat delay yang disebabkan faktor proses pemeriksaan.
X-ray ATRS dilengkapi dengan perangkat pemantau isi bagasi smartview, explosive trace detector, dan body scanner.
Smartview berguna untuk memantau hasil pemindaian bagasi dilengkapi dengan 10 work station dan security-efficiency management system (SEMS).
Menurutnya, dengan kemampuan teknologi untuk mengidentifikasi barang yang berpotensi membahayakan lebih cepat dan akurat, serta pemisahan jalur bagasi yang diduga berbahaya, maka proses pemeriksaan jadi lebih cepat tanpa menyisakan antrean panjang.
“Beberapa fasilitas baru ini akan mempercepat proses pemeriksaan, baik barang, penumpang, boarding pass, dan paspor untuk keperluan imigrasi, sehingga berdampak pada bertambahnya tingkat kenyamanan calon penumpang ketika melakukan proses pemeriksaan di bandara," ujarnya.