Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat membangun Bendungan Sidan di Kabupaten Badung guna menambah ketersediaan air baku di Badung dan Denpasar. Bendungan ini ditargetkan rampung pada 2022.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa ketersediaan air baku di Bali perlu ditambah mengingat Pulau Dewata itu merupakan destinasi pariwisata utama.
Bendungan Sidan bisa menampung volume air sebanyak 3,82 juta meter kubik dan separuhnya atau 1,75 juta meter kubik bisa menjadi sumber air baku.
“Bendungan Sidan akan menjadi sumber air baku bagi Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Ini pun dalam proyeksi kami masih kurang untuk memenuhi kebutuhan air baku Bali ke depan. Kami rencanakan untuk membangun beberapa bendungan lagi,” ujar Basuki melalui siaran pers, Senin (2/9/2019).
Bendungan Sidan membendung aliran Sungai Ayung. Bendungan ini memiliki panjang puncak 158 meter dan lebar puncak 8,50 meter.
Bendungan dilengkapi dengan terowongan pengelak sepanjang 555 meter dengan diameter 5 meter yang berfungsi untuk pengendali banjir dari debit masuk sebesar 405,09 meter per detik menjadi menjadi 138,20 meter per detik detik debit keluar.
Baca Juga
Pembangunannya dikerjakan oleh Konsorsium PT Brantas Abipraya (Persero)–PT Universal Suryaprima dengan kontrak senilai Rp800 miliar.
Bendungan ini mulai dibangun pada April 2019 dan saat ini progres fisiknya baru mencapai 3% dan ditargetkan rampung pada 2022.