Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Industri di Kaltim Bakal Jadi Penopang Ibu Kota Baru

Berdasarkan situs Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kaltim, di wilayah ini telah ditetapkan 8 pengembangan kawasan industri berdasarkan pendekatan klaster.
Foto aerial bekas tambang batu bara di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (28/8/2019). Kementerian LHK akan memperbaiki lubang-lubang bekas tambang di kawasan calon ibu kota negara baru./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay.
Foto aerial bekas tambang batu bara di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (28/8/2019). Kementerian LHK akan memperbaiki lubang-lubang bekas tambang di kawasan calon ibu kota negara baru./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay.

Bisnis.com, JAKARTA – Kawasan industri yang telah terbangun di Kalimantan Timur diharapkan menjadi pendukung pengembangan Ibu Kota baru.

Pemerintah telah mencanangkan pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kaltim, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kertanegara.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan kawasan yang dipilih menjadi Ibu Kota baru tersebut merupakan daerah yang sebelumnya dikembangkan untuk hutan tanaman industri. Dengan demikian, di sekitarnya berupa wilayah industri dan telah terdapat klaster-klaster industri.

"Basis industri sudah ada, tentunya ini diharapkan menjadi supporting pengembangan ibu kota baru," ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu.

Berdasarkan situs Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kaltim, di wilayah ini telah ditetapkan 8 pengembangan kawasan industri berdasarkan pendekatan klaster. Klaster tersebut yaitu KI Kariangau dan Buluminung, KI Jasa dan Perdagangan Kota Samarinda, KI Gas dan Kondensat Bontang, KI dan Pelabuhan Internasional Maloy, KI Pariwisata Kepulauan Derawan, KI Pertanian Panajam Paser Utara dan Paser, KI Pertanian Kukar dan Kubar, serta Kawasan Strategis Perbatasan Mahakam Ulu.

Menurut Airlangga, saat ini kalangan industri berada di posisi menunggu dari realisasi pemindahan Ibu Kota. Yang penting, lanjutnya, kegiatan ekonomi berjalan dengan baik.

"Pemindahan Ibu Kota ini kan domain pemerintah, dari industri ya menunggu saja. Sekarang masih dalam proses awal, tentu kami melihat bagaimana ke depan," katanya.

Dia mengatakan Ibu Kota baru diharapkan bisa menjadi smart capital dan bisa terjangkau fasilitas 5G. Selain itu, penggunaan kendaraan listrik juga menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar sebelumnya menyebutkan dari segi pemerataan ekonomi, wacana pemindahan ibu kota negara harus memperhatikan orientasi jangka panjang yang berlandaskan pada pemerataan pembangunan dalam konteks keseluruhan wilayah Indonesia.

"Industri-industri manufaktur dan pengembangan kawasan industri berikut infrastruktur dan utilitas industri, area komersial dan perumahan akan berkembang," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper