Bisnis.com, JAKARTA – Pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur diharapkan dapat menata angkutan sungai di Sungai Mahakam yang mengalur sepanjang 900 Km.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyaratakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, mengatakan dengan pemilihan ibu kota negara baru di Kaltim merupakan peluang menata angkutan sungai di Sungai Mahakam sepanjang 900 Km.
“Selama ini, keberadaan angkutan sungai kurang dapat perhatian. Musim kemarau tiba, angkutan sungai ke pedalaman terhambat. Debit air dangkal, kapal sulit berlayar,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (27/8/2019).
Menurutnya, perlu modernisasi teknologi kapal dan bantuan subsidi operasional untuk keberlangsungan angkutan sungai. Angkutan sungai pun diarahkan tidak hanya angkut penumpang juga logistik kebutuhan masyarakat yang bermukim di sepanjang sungai.
Nantinya, kata Djoko mobilitas penduduk memakai transportasi laut dari Pulau Jawa, terutama Jawa Tengah, Jawa Timur dan Pulau Sulawesi, terutama Sulawesi Selatan akan semakin banyak menuju Kalimantan Timur.
“Layanan operasional kapal laut harus dibenahi. Tidak seperti sekarang, keselamatan kapal laut cukup memprihatinkan, pembenahan layanan juga harus dilakukan di pelabuhan,” ujarnya.
Dia berharap pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan diharapkan bisa mempercepat pengembangan wilayah di sepanjang jalan pararel perbatasan di Kalimantan sepanjang 1.755 km yang hampir selesai dibangun. “Ibu kota negara baru harus disertai dukungan pengembangan layanan transportasi modern yang ramah lingkungan,” imbuhnya.