Bisnis.com, JAKARTA - Upaya pemberian tanda khsusus bagi taksi online dan sepeda motor untuk dapat memasuki area atau lintasan ganjil-genap dinilai bisa menimbulkan permasalahan lain.
Misalnya saja soal peningkatan polusi di Jakarta, dan menimbulkan kemacetan-kemacetan baru.
YLKI dalam keterangan persnya menyatakan implementasi ganjil genap di atas kertas bisa memangkas 40-45 persen jumlah kendaraan bermotor yang beredar di ruas jalan tersebut.
Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan seharusnya sepeda motor juga diberlakukan sama untuk ganjil genap, setidaknya untuk jalan protokol seperti Jl. Sudirman, Jl. Thamrin, dan Jl. Rasuna Said.
Kemudian, taksi online tetap diberlakukan sebagai obyek ganjil genap. Sebab pada dasarnya taksi online adalah angkutan sewa khusus berplat hitam, setara dengan kendaraan pribadi, kecuali taksi online mau berubah ke plat kuning:
Pemerintah juga diharapkan mendorong kendaraan bermotor di Jakarta, baik roda empat dan atau roda dua, untuk menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan. Dan mewajibkan kendaraan bermotor untuk menggunakan BBM standar Euro 4. Sebab hanya dengan BBM standar Euro 4, kualitas udara di Jakarta bisa diselamatkan.
Selanjutnya memperkuat jaringan dan pelayanan transportasi umum, khususnya Trans Jakarta di sterilkan jalurnya, agar waktu tempuhnya makin cepat. Dan adanya sarana transportasi pengumpan ke halte halte Trans Jakarta yang lebih memadai;
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio saat dimintai tanggapannya sehubungan dengan wacana pengecualian itu lakan mengurangi esensi peraturan itu sendiri, juga akan menimbulkan permasalahan-permasalahan baru.
" Kalau banyak pengecualian nanti angkutan umum plat kuning protes, malah mengundang masalah-masalah baru," kata dia.