Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Desak The Fed Pangkas Suku Bunga 100 Basis Poin

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak bank sentral AS Federal Reserve untuk memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin demi menyokong pertumbuhan global.
The Federeal Reserve/telegraph.co.uk
The Federeal Reserve/telegraph.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak bank sentral AS Federal Reserve untuk memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin demi menyokong pertumbuhan global.

Melalui akun Twitter miliknya pada Senin (19/8/2019), Trump juga mengeluhkan penguatan dolar AS yang telah membebani belahan lain dunia.

“The Fed Rate, selama periode waktu yang cukup singkat, harus dikurangi setidaknya 100 basis poin, dengan mungkin beberapa pelonggaran kuantitatif juga,” tulis Trump di Twitter, seperti dilansir dari Bloomberg.

"Jika itu terjadi, ekonomi kita [AS] akan lebih baik, dan ekonomi dunia akan amat dan cepat meningkat - baik untuk semua orang!”.

Pada Juli 2019, The Fed memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam satu dekade dan mengisyaratkan bahwa pihaknya terbuka melakukan penurunan lebih lanjut di tengah melambatnya pertumbuhan global dan ketidakpastian perang dagang AS-China.

Kekhawatiran atas prospek perlamabatan tersebut telah mengguncang pasar keuangan dan mengantarkan imbal hasil Treasury AS ke rekor terendahnya, sekaligus memancarkan peringatan risiko resesi.

Trump sendiri telah berulang kali mendesak The Fed untuk menurunkan suku bunga dan melanjutkan pembelian obligasi, selain mengeluhkan kekuatan dolar AS.

Kali ini, retorikanya tentang greenback sedikit berbeda dengan berfokus pada dampaknya terhadap negara-negara selain AS. Dia juga menuding kubu Demokrat mengharapkan penurunan ekonomi menjelang agenda pemilihan presiden 2020.

"Ekonomi kita sangat kuat, terlepas dari kurangnya visi oleh Jay Powell [Gubernur Fed Jerome Powell] dan The Fed, tetapi Demokrat berusaha untuk menjadikan ekonomi menjadi buruk demi tujuan Pemilu 2020. Sangat egois!” tuduh Trump.

Trump telah tanpa henti mengecam The Fed, yang secara politis bersifat independen, karena menaikkan suku bunga pada tahun 2018.

Tingkat frustrasi Trump terkait hal ini mencapai titiknya ketika ia mulai bertanya kepada penasihat pemerintahnya tentang kemampuan yang ia miliki untuk menggulingkan Powell, seperti dilaporkan oleh Bloomberg News pada Desember.

Pelaku pasar kini menantikan risalah rapat The Fed bulan Juli yang akan dirilis Rabu (21/8). Risalah tersebut akan memberikan gambaran detail mengenai hal-hal yang membuat The Fed memutuskan memangkas suku bunganya untuk pertama kali dalam 10 tahun.

Fokus pedagang selanjutnya akan tertuju ke pernyataan Jerome Powell dalam pertemuan tahunan Jackson Hole pada Jumat (23/8/2019), yang diharapkan dapat memberi petunjuk apakah para pembuat kebijakan AS akan melakukan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper