Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom : Insentif Tak Tepat Sasaran, Efek Terhadap Ekonomi Belum Optimal

Ekonom Indef Enny Sri Hartati tak menyangkal kebijakan belanja pajak atau tax expenditure selama ini memang belum mampu mendorong kinerja perekonomian secara optimal.
Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati di Jakarta, Sabtu (6/7/2019)./Bisnis.com-Samdysara Saragih
Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati di Jakarta, Sabtu (6/7/2019)./Bisnis.com-Samdysara Saragih

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Indef Enny Sri Hartati tak menyangkal kebijakan belanja pajak atau tax expenditure selama ini memang belum mampu mendorong kinerja perekonomian secara optimal.

Besarnya porsi PPN yang memang diarahkan untuk mendorong konsumsi menunjukkan bahwa pemerintah mengambil jalan pintas untuk mencapai pertumbuhan yang diharapkan.

"Kita tahu bahwa konsumsi ke PDB cukup besar. Tetapi ini adalah cara yang terlalu instan," katanya, Selasa (20/8/2019).

Enny juga mengungkapkan insentif-insentif fiskal yang diberikan kepada sektor usaha tertentu misalnya untuk sektor riil juga belum optimal bahkan ada yang salah sasaran.

Pemberian tax holiday dan tax allowance misalnya, insentif tersebut diberikan kepada perusahaan yang akan menanamkan modal baru atau ekspansi.

Persoalan investasi menurutnya bukan bagaimana para pelaku usaha memperoleh insentif, tetapi memulai usaha.

Sedangkan dua insentif tersebut baru diberikan ketika perusahaan melakukan realisasi investasi.

"Soal ekspansi, bagaimana mereka mau ekspansi di tengah kondisi ekonomi yang seperti ini. Insentif kan diberikan supaya mereka survive," tegasnya.

Dengan kondisi tersebut, Enny menjelaskan bahwa pemerintah sudah sepatutnya, mengevalusi pemberian insentif. Insentif harus diarahkan ke sektor yang lebih produktif dan tepat sasaran.

"Kalau tidak tepat sasaran yang terjadi malah terjadi shortfall," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper