Bisnis.com, MANGAPURA — Uni Afrika menginginkan adanya keterlibatan yang lebih besar dari Indonesia di sektor ekonomi, di tengah upaya negara-negara Benua Hitam mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonominya.
Raila Odinga, African Union High Representative for Infrastructure Development mengatakan, Afrika memiliki 1,2 miliar penduduk yang bisa menjadi pasar yang sangat potensial bagi beragam produk.
Namun demikian, menurutnya, industri di Afrika belum berkembang dengan baik, sehingga potensi pasar yang ada belum dapat termaksimalkan.
"Untuk itu kami ingin, selain meningkatkan perdagangan dengan Indonesia, kami juga mengharapkan adanya investasi dari Indonesia, terutama di sektor manufaktur dan infrastruktur," katanya, dalam forum Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) di Nusa Dua, Bali, Senin (20/8/2019).
Dia mengatakan, Afrika memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Namun SDA tersebut belum banyak termanfaatkan dengan baik sebagai produk ekonomi.
Untuk itu, dia meminta agar Indonesia dapat mengimpor lebih banyak produk mentah Afrika. Produk tersebut menurutnya, dapat diolah di Indonesia dan diekspor kembali ke negara-negara lain termasuk ke Afrika.
Baca Juga
"Kami punya kapas, produk mineral, bahan baku kimia dan produk perkebunan lain. Saya rasa apa yang kami miliki ini cocok untuk industri di Indonesia," jelasnya.
Di sisi lain, dia mengatakan, sejumlah negara Afrika memiliki kendala dalam konektivitas antar kawasan. Hal itu disebabkan oleh terbatasnya moda transportasi dan infrastruktur jalanan.
Indonesia, menurutnya memiliki kelebihan di industri dan penyediaan infrastruktur transportasi, yang dapat dikembangkan di Afrika.
"Kami pun memiliki ketertarikan terhadap buah-buahan tropis dari Indonesia. Harapan kami, produk tersebut dapat dipasarkan di Afrika," ujarnya.