Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhirnya, Adhi Commuter Property Tutup Atap Tower Royal Sentul Park

Kawasan Royal Sentul Park dikembangkan dengan pendekatan konsep Transit Oriented Development.
Foto aerial proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, di kawasan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Foto aerial proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, di kawasan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar properti semester II/2019 dinilai mulai kembali bergairah, hal itu tercermin dari aktivitas pembangunan oleh para pengembang yang semakin meningkat. Salah satu di antaranya adalah pengembang PT Adhi Commuter Property (ACP) yang menutup atap proyeknya Royal Sentul Park.

Project Director Royal Sentul Park Nanang Sarifudin Salim mengungkapkan, Royal Sentul Park yang sudah dibangun sejak pertengahan 2017 di area seluas 14,8 hektare akan mencakup 12 Tower apartemen, dua tower hotel, satu tower kantor, dan satu tower universitas. Adapun, pembangunannya dibagi menjadi lima tahap.

“Dengan tutup atap apartemen tower pertama ini, kami optimistis bisa melakukan serah terima unit secara bertahap kepada konsumen pada 2020 mendatang,” ungkapnya melalui siaran pers, dikutip Bisnis.com, Senin (19/8/2019).

Nanang menjelaskan, kawasan Royal Sentul Park dikembangkan dengan pendekatan konsep TOD (Transit Oriented Development). Karenanya, konektivitasnya dengan konsep hijau (green connectivity) akan lebih diarahkan kepada pejalan kaki dan pengguna sepeda.

“Selain itu, green connectivity juga terintegrasi dengan seluruh bangunan di dalam kawasan Royal Sentul Park yang memudahkan akses penghuni maupun pengunjung untuk menjangkau fasilitas umum maupun ke tower berikutnya,” papar Nanang.

Dengan fasilitas yang lengkap serta kemudahan akses light rail transit (LRT), dia menuturkan menjadikan Royal Sentul Park memiliki tambahan nilai dan prospek yang menjanjikan pada masa mendatang. Kehadiran LRT di kawasan Sentul bakal berdampak positif dalam segi ekonomi maupun infrastruktur di wilayah mitra DKI Jakarta.

“Selain mengurangi kemacetan, kehadiran LRT tersebut dapat mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi pada transportasi massal. Termasuk menumbuhkan pusat ekonomi baru, sebab adanya konsep TOD di sisi stasiun LRT memberikan dorongan aktivitas ekonomi,” terangnya.

Sejak proyek itu dikenalkan ke pasar, menurut Nanang, progres penjualannya terus meningkat. Tower pertama apartemen Royal Sentul Park setinggi 34 lantai yang mulai dibangun pada Juli 2017 dan kini penjualannya sudah mencapai lebih dari 900 unit.

Seiring progres pembangunan proyek LRT, membuat penjualan unit apartemen Royal Sentul Park juga terus meningkat dengan tingkat kenaikan harga mencapai lebih dari 20 persen selama 2 tahunan.

Apartemen Royal Sentul Park ditawarkan mulai dari tipe studio berukuran 22 meter persegi seharga Rp407 juta, 1 kamar tidur seluas 35,5 meter persegi mulai dari Rp600 jutaan, dan 2 kamar tidur seluas 50 meter persegi mulai dari Rp800 jutaan.

“Saat awal penjualan masih ditawarkan kemudahan pembelian dengan cicil bertahap hingga 36 kali, tapi konsumen ditawarkan kemudahan dengan uang muka 10% dan pembayaran Kredit Kepemilikan Apartemen [KPA] dengan harga tunai keras,” lanjut Nanang.

Hingga awal Juli 2019, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah merampungkan pembangunan sekitar 64 persen prasarana LRT Jabodebek tahap I. Proyek dengan nilai pekerjaan Rp22,8 triliun tersebut diproyeksikan bakal mulai beroperasi efektif pada 2021.

Adapun, perincian lintas pelayanan 1, yakni Cawang-Cibubur mencapai sudah terbangun 83,7 persen, dan lintas pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sudah terbangun 53 persen. Sedangkan pada lintas pelayanan 3, untuk Cawang-Bekasi Timur pekerjaannya telah mencapai 57,9 persen.

Kemudian, untuk pembebasan lahan LRT Jabodetabek Fase I telah mencapai 70 persen dan ditargetkan tuntas pada bulan ini. Sedangkan, pembebasan lahan LRT II ditargetkan mulai 2021 usai pembangunan tahap I.

Adhi Karya juga tercatat sebagai kontraktor pembangunan LRT tahap II senilai Rp15,4 triliun atau setara dengan 70 persen dari nilai pengerjaan LRT tahap I.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper