Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Titus Indrajaya pesimistis target kunjungan wisman sebanyak 18 juta orang tahun ini dapat tercapai.
"Banyak faktor yang berpengaruh sedikitnya wisman yang datang ke Indonesia. Kalau tahun lalu ada 15,8 juta kunjungan wisman yang datang. Pada tahun ini diperkirakan akan ada 16 juta wisman yang datang ke Indonesia," ucapnya kepada Bisnis.com, Kamis (15/8/2019).
Senada, Policy Analyst dari Indonesia Services Dialogue (ISD) Muhammad Syarif Hidayatullah menuturkan pihaknya juga tak meyakini target kunjungan wisman pada tahun ini dapat tercapai.
"Menurut kami sih agak sulit. Sebenarnya jumlah wisman di semester I/2019 itu mirip dengan semester I/2018, tetapi tahun lalu masih didukung oleh sejumlah event internasional, makanya masih bisa mendapatkan 15,8 juta kunjungan wisman," ujarnya.
Pada tahun ini, lanjutnya, Indonesia tidak menggelar acara besar skala internasional yang dapat mendorong kedatangan wisman sepanjang tahun ini.
Dia memproyeksikan kunjungan wisman sepanjang tahun ini berada di kisaran 14 juta kunjungan hingga 16 juta kunjungan wisman.
"Meski sudah diturunkan target kunjungannya [dari semula 20 juta kunjungan wisman menjadi 18 juta kunjungan wisman], tetap terlalu tinggi," katanya.
Syarif menilai yang perlu dilakukan pemerintah adalah fokus menggarap destinasi baru pariwisata. Selain itu, perlu pelaksanaan event dan atraksi wisata yang mampu menarik minat wisman.
"Jangka menengah dan panjang adalah promosi dan perbaikan amenitas dan infrastruktur wisatanya," ucapnya.