Bisnis.com, JAKARTA — Para pelaku industri pariwisata memproyeksikan kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang 2019 hanya akan menyentuh 16 juta orang, atau jauh di bawah target 18 juta orang yang ditetapkan pemerintah.
Meskipun pemerintah telah merevisi target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari 20 juta orang menjadi 18 juta orang pada tahun ini, Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) pesimistis target tersebut dapat terealisasi.
"Saya pesimistis hingga akhir tahun ini dapat mencapai yang ditargetkan sebanyak 18 juta kunjungan wisman,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Astindo Rudiana Jones kepada Bisnis.com, baru-baru ini.
Terlebih, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi kunjungan wisman pada semester I/2019 hanya mencapai 7,83 juta orang atau tidak sampai 50% dari target sepanjang tahun ini.
"Betul, jumlah [kunjungan] wisman sampai dengan pertengahan tahun saja jauh dari target, sedangkan sekarang sudah memasuki Agustus. Sangat sulit untuk mengejar target [kunjungan 18 juta wisman] hingga akhir tahun," katanya.
Dia pun memperkirakan kunjungan wisman yang dapat dicapai hingga akhir tahun hanya sekira 16 juta orang.
Menurutnya, kesulitan Indonesia dalam menggapai target kunjungan wisman turut dipengaruhi oleh faktor pelemahan ekonomi dunia. Di samping itu, Indonesia tidak menggelar event besar skala internasional apapun pada tahun ini.
Belum lagi, lanjutnya, harga tiket penerbangan rute domestik yang cukup tinggi turut membawa pengaruh pada penurunan lama tinggal wisman yang berkunjung ke Tanah Air.
"Kami berharap pada Agustus, September, dan Desember akan ada banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia," tutur Rudiana.