Bisnis.com, JAKARTA — Perkembangan infrastruktur di Palembang dinilai masih bisa mendorong pertumbuhn sektor properti di Ibu Kota Provinsi Sumatra Selatan itu.
Manager Research & Consultancy Coldwell Banker Commercial Angra Anggraeni mengatakan bahwa ada sejumlah pengembangan infrastruktur seperti jalan tol Trans-Sumatra yang bisa diandalkan dalam pengembangan properti dan menjadi nilai tambah dari segi akses untuk properti yang akan dibangun.
“Meskipun ada infrastruktur, saat ini sektor properti di Palembang tidak semuanya berkembang. Dari semua sektor yang paling berkembang masih di sektor hotel dan convention center karena demand generator berasal dari kegiatan MICE [meeting, incentives, convention & exhibition],” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (6/8/2019).
Kemudian, Angra melanjutkan bahwa untuk sektor properti komersial pertumbuhannya masih cenderung stagnan, terlebih pada apartemen. Apartemen merupakan sektor properti komersial yang paling berat di Palembang sehingga pasokan dan penyerapan sangat terbatas.
Kemudian, untuk sektor perkantoran justru mengalami pergerakan positif. Hal itu lebih dikarenakan pasokan gedung perkantoran sewa di Palembang cukup terbatas, mayoritas merupakan gedung yang dimiliki dan diisi oleh perusahaan pemilik gedung.
Adapun, untuk ritel, Angra menyebutkan bahwa pertumbuhannya masih relatif stagnan. Penyerapan ruang ritel sewa masih berasal dari tipe penyewa dengan usaha took serba ada, supermarket, fashion, makanan dan minuman.
“Profil pengunjung pusat ritel di Palembang merupakan warga lokal yang mencari hiburan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan lifestyle,” ujar Angra.
Saat ini terdapat sejumlah lokasi yang potensial untuk pengembangan properti, tetapi masih berpusat di pusat kota.
“Untuk lokasi-lokasi yang potensial masih di area pusat kota di Jalan Kapten A. Rivai, kemudian area [Jembatan] Ampera, kawasan sepanjang Jalan Sudirman, Basuki Rahmat, dan Jalan R. Sukamto,” paparnya.