Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang properti mulai banyak mengincar Palembang menjadi destinasi pengembangan lantaran masih banyak lahan kosong dan besar yang belum digarap.
Namun, mereka berharap supaya pemerintah bisa pula mengupayakan percepatan pembangunan infrastrukturnya.
Marketing Director Terrakon Property Nata Susanto, yang mengembangkan produk hunian tapak Royal Resort Residences di Palembang, menyebutkan bahwa di Palembang masih perlu upaya untuk menarik investasi properti ke sana agar kotanya bisa berkembang lebih cepat.
“Upaya ini, menurut saya, kalau hanya dari pemerintah saja sulit ya, lebih cepat mungkin coba kalau pihak swasta diajak ikut serta, untuk perluasan ide, konsep, kecepatan bergerak,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Adapun, Nata menjelaskan bahwa dari segi daya beli properti di Palembang cukup baik dengan proyeknya di Palembang terserap oleh warga-warga lokal dan sebagian dari penduduk wilayah Sumatra Selatan lainnya seperti dari Banyu Asin, Muara Enim, dan Kayu Agung.
Namun, pengembangan infrastruktur di Palembang nyatanya belum menjadi pertimbangan utama orang untuk memilih membeli hunian. Kebanyakan dari pembeli mereka, kata Nata, memilih hunian karena konsepnya.
Selain itu, ketersediaan lokasi wisata yang minim, menurut Nata, juga memengaruhi keinginan investor untuk berinvestasi properti di Palembang. Acara seperti Asian Games tahun lalu, menurutnya, hanya menguntungkan properti hotel, belum maksimal untuk perkembangan bisnis properti yang lainnya.
“Supaya penduduk merata kan kita harus ajak orang untuk tinggal di sana. Misalnya, orang datang ke sana kan cari apa ya, bayangannya ada tempat wisatanya kayak Bali, tapi enggak ada apa-apa, jadi bukan cuma infrastruktur, tapi juga destinasi wisatanya harus dipertimbangkan oleh pemerintah daerahnya,” tutur Nata.