Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai kebutuhan percepatan pemulihan gangguan system kelistrikan Jawa-Bali serta pelemahan rupiah menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (6/8/2019).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
Percepat Pemulihan! Seluruh pemangku kepentingan meminta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mempercepat upaya pemulihan gangguan sistem kelistrikan Jawa—Bali untuk meminimalisir kerugian yang diderita dunia usaha.
Rupiah Loyo Tersengat Listrik & PDB. Rupiah diprediksi tak berdaya di hadapan dolar AS akibat pelemahan pertumbuhan ekonomi dan kekecewaan pasar terhadap pemadaman listrik yang berlangsung berjam-jam. Bahkan, rupiah diprediksi masih loyo hingga hari ini.
Praktik Impor Sementara Diperketat. Setelah merevisi ketentuan mengenai ekspor kembali barang impor atau reekspor, pemerintah juga merilis kebijakan yang membatasi impor sementara.
Normalisasi Restitusi Bakal Jadi Pengungkit. Pemerintah optimistis penerimaan pajak pada semester kedua tahun ini bergerak ke arah positif. Pasalnya, normalisasi permintaan restitusi diyakini akan mengungkit pergerakan penerimaan pajak.
Siasat Mengerek Kinerja Perdagangan. Data ekonomi Asia pada Juli lalu ditutup dengan kinerja positif di sektor keuangan. Namun sektor perdagangan masih menunjukkan pelemahan karena dibayangi ancaman perang tarif.
Korea Investasi R&D US$6,48 Miliar. Korea Selatan mengumumkan rencana untuk berinvestasi senilai 7,8 triliun won atau setara dengan US$6,48 miliar untuk riset dan pengembangan. Langkah ini dilakukan dalam rangka mengimbangi sanksi perdagangan yang dikenakan oleh Jepang.
Optimisme Investor Eropa Kendor. Kepercayaan investor di kawasan Eropa pada bulan ini mencapai titik terendah sejak Oktober 2014, sejalan dengan kekhawatiran terkait adanya resesi di kawasan tersebut.
