Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENGEMBANGAN BANGKA BELITUNG: Memoles Pesona Bumi Serumpun Sebalai

Pesawat Garuda Indonesia jenis Bombardier CRJ 1000 perlahan bergerak turun. Dari atas pesawat, terlihat hamparan tanah putih bekas tambang timah yang begitu mencolok di tengah-tengah hutan hijau.
Pulau Lengkuas di Bangka Belitung/Bisnis Indonesia-Syafri Ario
Pulau Lengkuas di Bangka Belitung/Bisnis Indonesia-Syafri Ario

Bisnis.com, JAKARTA — Pesawat Garuda Indonesia jenis Bombardier CRJ 1000 perlahan bergerak turun. Dari atas pesawat, terlihat hamparan tanah putih bekas tambang timah yang begitu mencolok di tengah-tengah hutan hijau.

Selain itu, di area bekas tambang itu, terlihat juga kolam air berwarna biru kehijau-hijauan. Kendati tak jauh dari lokasi itu terdapat rumah-rumah penduduk, tak terlihat aktivitas masyarakat yang berarti.

Sejenak kemudian, pilot pesawat memberi sinyal bahwa pesawat siap mendarat di Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin di Kota Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung. Kota ini merupakan satu dari tujuh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sebagai gambaran, Kepulauan Bangka dan Belitung termasuk bagian tengah dari “Tin Mayor South East Asian Tin Belt” sehingga memiliki sumber daya alam berupa timah dan mineral ikutannya. Selain itu, provinsi ini juga kaya produk tambang lain seperti pasir kwarsa, material kaolin, dan billitonite atau satam.

Kaolin merupakan bahan baku untuk pembuatan kertas, keramik, deterjen, lem, kosmetik dan bahan untuk industri kimia. Adapun, pasir kuarsa digunakan untuk pembuatan kaca, sedangkan satam banyak digunakan untuk ornamen, hiasan cincin dan perhiasan lainnya.

Dari kajian hidrologi, daerah Kepulauan Bangka Belitung dihubungkan oleh perairan laut dan pulau-pulau kecil. Secara keseluruhan, daratan dan perairan Bangka Belitung merupakan satu kesatuan dari bagian dataran Sunda, sehingga perairannya merupakan bagian Dangkalan Sunda dengan kedalaman laut tidak lebih dari 30 meter.

Kondisi ini yang membuat Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memiliki perairan yang sangat indah dengan hamparan laut biru dan jernih. Tidak heran, kepulauan ini pun menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia.

Pesawat pun mendarat dengan sempurna. Ketika turun, bandara terlihat sepi. Selain pesawat yang saya tumpangi, hanya ada satu pesawat jet kecil yang terparkir di bandara itu. Dari bentuknya, tampaknya pesawat tersebut bukan jet komersial.

Keluar dari bandara, suasana juga tak ramai. Di pintu keluar, ada sekolompok supir taksi yang menawarkan jasanya. Jumlah mereka tidak banyak, kurang dari 10 orang. Tanda tanya menyeruak, mengapa bandara begitu sepi?

Pertanyaan itu terjawab dalam acara pembukaan BPJS Ketenagakerjaan Belitung Geopark International Stand Up Paddle Dan Kayak Marathon 2019 yang diselenggarakan sejak Jumat (2/8) hingga Minggu (4/8) di Pantai Tanjung Kelayang, salah satu objek wisata di Belitung.

Dalam acara tersebut, Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan bahwa sejak awal tahun, kunjungan wisatawan ke Babel memang relatif lebih sepi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menurutnya, ada dua faktor yang memicu penurunan jumlah kunjungan wisatawan di kawasan itu, yaitu harga tiket pesawat yang mahal serta pengurangan jumlah frekuensi penerbangan.

Hal ini terkonfirmasi dari data Badan Pusat Statistik Babel yang mencatat jumlah kedatangan di dua bandara Babel turun 27% sepanjang Januari-Juni 2019 menjadi 555.600 penumpang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 774.890 penumpang.

Penurunan jumlah wisatawan ini perlu menjadi sorotan karena di sisi lain, laju pertumbuhan hotel di kawasan itu cukup pesat. Mengacu pada data BPS Babel, jumlah kamar yang tersedia melonjak 64% dari 2.526 kamar pada 2012 menjadi 4.154 kamar pada 2016. Jumlah hotel berbintang pun meningkat dari 23 unit menjadi 43 unit pada periode yang sama.

Bagaimana dengan jumlah tamu yang menginap? Pada 2012, jumlah tamu menginap di Babel tercatat 223.611 orang dan meningkat 34% menjadi sekitar 300.725 orang pada 2016.

Akibat laju pertumbuhan wisatawan yang lebih rendah, tingkat okupansi hotel terganggu. Berdasarkan data BPS, sejak 2011 hingga 2019, tingkat penghunian kamar di hotel bintang cenderung berada dalam tren penurunan. 

Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah menuturkan, potensi wisata di Babel sangat besar. Dia menegaskan, perekonomian di kawasan Belitung secara khusus akan difokuskan di sektor pariwisata.

Dia berharap, seluruh pihak mau mendukung upaya ini, salah satunya dengan memperbanyak acara bertajuk sport tourism seperti BPJS Ketenagakerjaan Belitung Geopark International Stand Up Paddle Dan Kayak Marathon 2019.

“Tahun ini, kami melihat ada perkembangan yang positif dari acara-acara sport tourism ini. Jumlah pesertanya lebih banyak,” katanya.

Pada tahun ini, paparnya, sebanyak 150 peserta dari delapan negara mengikuti pertandingan Kayak dan Stand Up Paddle Marathon, di antaranya Malaysia, Singapura, India, Selandia Baru, dan Indonesia selaku tuan rumah.

Agus Susanto, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, menuturkan bahwa gelaran sport tourism ini merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap pengembangan pariwisata di kawasan Belitung.

“Kami berharap acara ini dapat mendukung perkembangan pariwisata lewat sport tourism sekaligus mengenalkan keindahan alam dan pantai yang ada Kabupaten Belitung,” imbuhnya.

Pesona kawasan Babel harus terus dipoles agar dapat menarik kunjungan wisatawan lebih banyak. Hal ini tidak mudah karena banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi dan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan lain, termasuk pihak swasta.

Peningkatan dari sisi promosi tidak cukup, karena infrastruktur pendukung harus terus dibangun untuk menghadirkan akses ke Bumi Serumpun Sebalai—julukan provinsi Babel—yang lebih mudah dan terjangkau.

Membangun industri pariwisata di provinsi berpenduduk sekitar 1,4 juta jiwa ini adalah suatu keniscayaan, karena ekonomi kawasan tidak bisa terus bergantung pada kekayaan tambang yang pasti akan habis suatu saat nanti.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper