Bisnis.com, JAKARTA — Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum melansir penggantian meteran air bisa menggenjot pendapatan perusahaan daerah air minum hingga 200%. Untuk itu, PDAM diimbau mengganti meteran air yang sudah melewati batas pemakaian.
Kepala BPPSPAM Bambang Sudiatmo mengatakan bahwa meteran air yang sudah uzur bisa berdampak pada keandalan pengukuran air sehingga tidak akurat.
Dia menyebutkan bahwa penggantian meteran air bisa menggenjot penjualan air ke pelanggan hingga 300%, sekaligus meningkatan pendapatan PDAM hingga 200%.
"Hal ini sudah pernah terjadi di PDAM Karawang,” ujar Bambang melalui siaran pers, Kamis (1/8/19).
Bambang menuturkan bahwa BPPSPAM menggagas pendanaan penggantian meteran air berdasarkan kemitraan antar-PDAM.
Ide ini mencuat berkat pengalaman kerja sama PAM Jaya dengan tiga PDAM di Lampung. Dalam kerja sama itu, PAM Jaya memberi hibah meteran air sebanyak 950 unit untuk PDAM Kabupaten Pringsewu (300 unit), PDAM Kabupaten Lampung Timur (450 unit), dan PDAM Kabupaten Tulang Bawang (200 unit).
Baca Juga
BPPSPAM mengapresiasi kepedulian PAM Jaya untuk membantu PDAM yang berkinerja sakit.
Bambang berharap supaya pemberian hibah ini dapat ditiru dan diadaptasi oleh lebih banyak PDAM di Indonesia.
Direktur Utama PAM JAYA Priyatno Bambang Hernowo mengatakan bahwa selain mengganti meteran air secara rutin, PDAM juga perlu menerapkan efisiensi biaya produksi melalui efisiensi energi dan menurunkan tingkat kehilangan air guna menambah pendapatan.
Dia berharap agar bantuan untuk tiga PDAM di Lampung mampu meningkatkan pendapatan PDAM sehingga secara bertahap bisa memperbaiki kinerja.
“Meteran air seyogyanya dicek dan diganti secara berkala karena itu merupakan hal krusial bagi pertumbuhan sebuah PDAM," kata Hernowo.