Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendapatkan dukungan politik dari gubernur se-Kalimantan untuk mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi trans Kalimantan.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan pihaknya mendukung Kalimantan sebagai ibu kota Indonesia di manapun lokasinya. Tidak hanya itu, pihaknya akan terus mendorong salah satu visi presiden dalam pembangunan infrastruktur melalui infrastruktur pipa gas bumi.
“Kami sangat mengapresiasi kepada seluruh gubernur di Kalimantan, DPR, DPD, Bupati, dan badan usaha yang mendukung terwujudnya pembangunan infrastruktur pipa gas bumi trans Kalimantan” katanya, dalam keterangan resmi, Kamis (1/8/2019).
Berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), di Pulau Kalimantan terdapat lima kawasan industri yang akan dibangun, yaitu kawasan ekonomi khusus (KEK) MBTK di Kalimantan Timur, kawasan industri (KI) Batulicin dan KI Jorong di Kalimantan Selatan, serta KI Landak dan KI Ketapang di Kalimantan Barat.
Dengan adanya lima kawasan industri tersebut, kebutuhan pasokan energi di antaranya gas bumi akan meningkat.
"Apabila disepakati untuk mewujudkan green energy di Kalimantan dengan mengalihkan kebutuhan listrik dari batu bara dan diesel menjadi gas bumi serta peningkatan pemanfaatan gas bumi untuk masyarakat melalui jaringan gas kota, maka diperlukan data kebutuhan riil gas bumi masyarakat di Pulau Kalimantan," tuturnya.
Baca Juga
Dalam pengembangan infrastruktur gas trans Kalimantan, Fanshurullah menyebut setidaknya akan tercapainya ketahanan dan kedaulatan energi nasional sehingga roda perekonomian berjalan dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
Selain itu, infrastruktur gas trans Kalimantan bisa membantu pemerintah dalam pemenuhan energi dan pemanfaatan gas bumi dalam negeri sesuai dengan rencana induk jaringan transmisi dan distribusi gas bumi nasional.
"Selanjutnya, menyambungkan jaringan pipa gas bumi wilayah Kalimantan dan memenuhi kebutuhan gas bumi di sektor industri, pembangkit listrik, hingga kebutuhan jaringan gas rumah tangga dan komersial di Kalimantan," tambahnya.
Dalam rencana induk 2012 – 2025, telah direncanakan pembangunan jalur pipa gas bumi trans Kalimantan sepanjang 2.249 km yang membentang dari Bontang,Banjarmasin, Palangkaraya, hingga Pontianak untuk mengangkut gas bumi dari Bontang serta Natuna,