Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian ESDM Tunggu Proposal PT PGE untuk Mengelola WKP Kotamobagu

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM menyatakan masih menanti proposal dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam mengelola wilayah kerja panas bumi (WKP) Kotamobagu. 
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Ali Mundakir berbincang dengan Chief Engineering PLTP Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Suyanto saat kunjungan lokasi PLTP Binary Cycle 500KW di Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (21/1/2019)./Bisnis-Lukas Hendra
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Ali Mundakir berbincang dengan Chief Engineering PLTP Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Suyanto saat kunjungan lokasi PLTP Binary Cycle 500KW di Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (21/1/2019)./Bisnis-Lukas Hendra

Bisnis.com, JAKARTA--Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM menyatakan masih menanti proposal dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam mengelola wilayah kerja panas bumi (WKP) Kotamobagu. 

PGE diminta mengirim proposal pasca menyatakan menerima penugasan WKP Kotamobagu. Adapun WKP Kotamobagu berada di Sulawesi Utara dengan sumber daya mencapai 185 megawatt (MW) dan rencana pengembangan untuk pembangkitan sebesar 80 MW. 

Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan proposal tersebut berisikan program kerja dari PGE dalam mengelola WKP Kotamobagu. PGE diharapkan dapat mengirim proposal sesegera mungkin sehingga pengembangan pembangkit di WKP tersebut dapat berjalan segera.

Apalagi, Kementerian ESDM tengah mendorong agar bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 dapat segera terealisasi. 

"Sekarang tinggal menunggu kapan mereka mengajukan proposal yang berisi program kerja, kita harapkan sesegera mungkin," katanya kepada Bisnis, Selasa (23/7/2019) malam. 

Berdasarkan data Kementerian ESDM, total potensi energi baru terbarukan di Indonesia mencapai 75 gigawatt (GW). Namun, dari potensi tersebut yang baru terpasang untuk dikembangkan sebagai pembangkitan adalah sebesar 9.761,5 MW. 

Rinciannya, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 1.948 MW, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) 332 MW, bioenergi 1.857,5 MW, dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) sebesar 75 MW. Total bauran EBT untuk pembangkitan mencapai 12,4 persen. 

Sementara itu, PT PLN (Persero) baru saja merilis realisasi bauran EBT untuk pembangkitan telah mengalami peningkatan menjadi 13,42 persen hingga Mei 2019. Rinciannya, PLTA yang beroperasi mencapai 7,61 persen, PLTP mencapai 4,95 persen, PLTD 0,59 persen, serta EBT lainnya seperti surya, angin, dan biomassa 0,27 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper