Bisnis.com, JAKARTA — ConocoPhillips (Grissik) Ltd harus berbagi jatah pengelolaan dengan PT Pertamina (Persero) dalam perpanjangan kontrak kerja sama Blok Corridor pada 20 Desember 2023 – 19 Desember 2043.
Saat ini, ConocoPhillips masih menjadi operator Blok Corridor dengan kepemilikan saham partisipasi sebesar 54 persen. Pemegang saham lainnya adalah Talisman Corridor Ltd. 36 persen, dan PT Pertamina Hulu Energi Corridor 10 persen.
Pemerintah memperpanjang kontrak ketiga kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tersebut selama 20 tahun, tetapi dengan perubahan porsi saham partisipasi. Kendati masih tetap menjadi operator, saham partisipasi ConocoPhillips turun menjadi 46 persen dan saham partisipasi Talisman Corridor Ltd. (Repsol) menjadi 24 persen.
Sementara itu, porsi saham partisipasi PT Pertamina Hulu Energi Corridor naik menjadi 30 persen.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menjelaskan Pertamina dapat mengelola Blok Corridor paling cepat 3 tahun setelah 20 Desember 2023, yaitu mulai Desember 2026 dengan menyesuaikan waktu transisi.
“Setelah itu [Desember 2026] masa transisi yang tidak kami sebut berapa lamanya, terserah, yang penting masa transisi masuk akal. Nanti ConocoPhillips serahkan [pengelolaan Blok Corridor] kepada Pertamina,” katanya, Senin (22/7/2019).
Menurutnya, ketiga kontraktor itu diberi kebebasan untuk menentukan pengelolaan Blok Corridor. Kesepakatan alih kelola dari ConocoPhillips ke Pertamina setelah 2026, katanya, merupakan kesepakatan antarkontraktor.
Jonan memastikan, porsi hak partisipasi Pertamina yang lebih kecil dari ConocoPhillips tidak akan memengaruhi hak BUMN migas itu untuk mengelola Blok Corridor.