Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah tengah merumuskan kebijakan jangka menengah dan panjang untuk menciptakan ekosistem industri penerbangan dan pariwisata yang berkelanjutan.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa kebijakan tidak hanya fokus pada aspek yang berdampak langsung terhadap biaya penerbangan, seperti harga tiket, pemotongan struktur biaya, maupun efisiensi operasional. Aspek kebijakan akan meluas ke sektor pariwisata terkait.
"Kami ingin lebih komprehensif. Aspeknya bisa langsung yang terkait dengan operasional penerbangan atau tidak langsung misalnya, kebutuhan untuk mendorong kebutuhan destinasi wisata," katanya, Senin (22/7/2019).
Dia menambahkan pemerintah akan memikirkan bentuk insentif di luar komponen harga tiket penerbangan. Dari sisi pariwisata, misalnya, melibatkan sektor perhotelan atau moda transportasi pendukungnya.
Susiwijono menuturkan industri terkait di bidang pariwisata juga harus dilakukan bentuk efisiensi, pemotongan biaya operasional, atau pemberian diskon pada waktu tertentu.
Pemerintah segera mengundang pemangku kepentingan terkait sektor pariwisata dalam waktu dekat guna membahas poin kebijakan tersebut. Pembahasan kebijakan jangka menengah panjang ini akan dilakukan dalam 30 hari ke depan.
"Kami akan sampai ke arah sana, tidak hanya sektor penerbangan," ujarnya.