Meningkatkan Kualitas Produk UMKM
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini menyatakan jika berkaca dari kondisi global saat ini dan tantangan ekspor ke depan, perlu ada kerja sama global yang kuat antara Indonesia dan negara lain.
“Kita juga harus merombak struktur ekonomi, mereformasi. Tidak bisa kita hanya bicara soal nilai tukar, defisit transaksi berjalan, harus ada yang membuka isu lain,” papar Hendri.
Begitupun dengan upaya penyerapan tenaga kerja untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, Hendri mendorong pentingnya meredefinisikan menganggur dengan tidak menganggur. Menurut dia, mengejar pertumbuhan ekonomi 5,2% tahun ini dengan mendorong ekspor non migas masih akan menghadapi tantangan yang tidak mudah.
“Banyak negara melakukan terobosan dan pendapatan per kapita ada peningkatan. Maka itulah upaya kita melipatgandakan ekonomi kalau produksi tidak ada ya akan selalu begini. Revitalisasi industri jadi solusi,” paparnya.
Peneliti Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Dandy Rafitrandi juga menyebut tantangan kualitas produk UMKM masih mengintai produk ekspor Indonesia. Dia menyebut UMKM belum bisa menjadi solusi jangka pendek mendorong ekspor nonmigas Indonesia.
“Defisit yang ada saat ini masalah struktural dan tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat sementara UMKM kita kesulitan naik kelas dan banyak masih informal. Jika didorong ekspor pun efeknya tidak sebesar perusahaan besar,” ujar Dandy kepada Bisnis.com.
Baca Juga
Dia menambahkan, yang perlu dilakukan jangka dekat adalah memperbaiki kebijakan ekspor dan impor di Indonesia. Hal ini mengingat daya saing produk ekspor UMKM sangat dipertaruhkan.