Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha mengapresiasi kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selama 3 tahun terakhir yang membuat kepercayaan konsumen meningkat.
Direktur PT Industri jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Irwan Hidayat mengatakan setidaknya ada dua hal yang patut diapresiasi dari kinerja BPOM selama 3 tahun terakhir yakni peningkatan kapasitas penindakan barang palsu dan ilegal dan pendirian balai besar BPOM di kota-kota tier dua.
Irwan menuturkan kedua hal tersebut membuat kepercayaan konsumen ke produk-produk jamu dan farmasi meningkat. Pasalnya, dengan penambahan kapasitas pengawasan, konsumen akan lebih nyaman untuk mengonsumsi produk-produk kesehatan.
“Jamu itu bisa hebat [produksinya] kalau masyarakat percaya. Kalau pemerintahnya tidak dipercaya, ya masyarakatnya tidak percaya,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (22/7/2019).
Kendati demikian, kata Irwan, standar yang ditetapkan oleh BPOM terhadap jamu dan obat masih terlalu tinggi sehingga banyak obat yang tidak lolos peersyaratan.
Menurutnya, hal tersebut tidak produktif lantaran standar jamu dan obat yang digunakan di dalam negeri lebih tinggi dari standar yang digunakan di Asia Tenggara.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM Mayagustina Andarini menyampaikan pihaknya telah menurunkan standar obat, tetapi masih pada skala yang aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Pihaknya mengadopsi standar obat yang digunakan di Inggris. “IKM [industri kecil dan menengah] sudah bisa mengikuti standar itu,” katanya.