Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Swasta Siapkan Investasi Rp750 Miliar di Terminal Bus Sukabumi

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan bahwa Terminal Bus KH A Sanusi Kota Sukabumi akan menjadi transit oriented development di wilayah Sukabumi.
  Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi. /Foto ANTARA
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi. /Foto ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA --Kementerian Perhubungan menyatakan investor swasta asal Batam akan menginvestasikan dananya hingga Rp750 miliar di Terminal Bus KH A Sanusi Kota Sukabumi Jawa Barat dengan konsep terminal terpadu atau smart city hub. 

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan bahwa terminal bus tipe A itu akan menjadi transit oriented development (TOD) di wilayah Kota Sukabumi.

Selain terminal, investor asal Batam itu akan memperluas fungsinya menjadi TOD dan dibangun pula hotel dan mal.

"Dia [investor asal Batam] punya terminal seperti pengelolaan yang sama di Singapura," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (16/7/2019).

Menurutnya, kerja sama Ditjen Perhubungan Darat dan invertor swasta di Terminal KH A Sanusi akan dilakukan dalam skema kerja sama pemanfaatan (KSP) dengan konsesi selama 30 tahun. Saat masa konsensi pengelolaan habis, Budi  menegaskan seluruh fasilitas barang milik negara (BMN) tersebut dikembalikan ke pemerintah.

Selain Terminal Bus Kota Suukabumi, Terminal Bus Tanjung Priok juga akan dikelola oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan skema penyewaan tempat. 

Selain di Terminal Tanjung Priok, BUMN itu juga menyewa terminal bus di Merak. "Merak itu tadinya mau skema KPBU [kerjasama pemerintah dan badan usaha], tapi akhirnya sewa. ASDP akan sewa. Nah itu, TOD yang Merak itu, ada penyeberangan, terminal dan kereta juga akan masuk," tuturnya.

Budi menyatakan belum mengetahui besaran kontrak kerja sama dengan BUMN penyeberangan untuk Terminal Bus Tanjung Priok dan Merak tersebut. 

Selain itu, terminal lain seperti Cirebon masih dalam pembicaran dengan salah satu BUMN Karya yang dinilai berjalan lamban.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper