Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Perdagangan Semester I/2019 Masih Sisakan Defisit US$1,93 Miliar

Neraca Perdagangan Indonesia sepanjang 6 bulan (Januari-Juni 2019) mencatatkan defisit sebesar US$1,93 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto (kiri) memberikan paparan dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (6/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto (kiri) memberikan paparan dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (6/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA-- Neraca Perdagangan Indonesia sepanjang 6 bulan (Januari-Juni 2019) mencatatkan defisit sebesar US$1,93 miliar.

Angka tersebut mengecil dibandingkan dengan nilai defisit periode Januari-Mei 2019 sebesar US$2,14 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada Juni 2019, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$196 juta yang disebabkan oleh surplus sektor nonmigas sebesar US$1,16 miliar meski sektor migas tercatat defisit US$966,8 juta.

"Ekspor turun karena harga batu bara yang turun, kelapa sawit, minyak kernel, seng dan tembaga," kata Suhariyanto Senin (15/7/2019).

Kinerja ekspor Indonesia pada Juni 2019 tercatat turun 20,54% menjadi US$11,78 miliar dibandingkan dengan Mei 2019 sebesar US$14,83 miliar. Adapun yoy, kinerja ekspor tercatat turun 8,98%.

Penurunan ekspor pada Juni secara mtm dipicu oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 19,39% dari US$13,69 miliar menjadi US$11,03 miliar. Sejalan dengan itu, ekspor migas juga turun 34,36% menjadi US$746,2 juta dari US$1,14 miliar.

Adapun dari sisi impor, nilai impor Indonesia pada Juni 2019 mencapai US$11,58 miliar atau turun 20,70% dibandingkan dengan Mei 2019, tetapi bila dibandingkan dengan Juni 2018 tercatat naik 2,8%.

Impor nonmigas Juni tercatat US$9,87 miliar atau turun 20,55% dibandingkan dengan Mei 2019, sedangkan bila dibandingkan dengan Juni 2018 tercatat naik 8,15%.

Impor migas juga tercatat turun 21,5% pada Juni 2019 menjadi US$1,71 miliar dibandingkan dengan Mei 2019. Namun, bila dibandingkan dengan Juni 2018 tercatat turun 19,99%.

Penurunan impor nonmigas terbesar pada periode Juni 2019 berasal dari golongan mesin/pesawat mekanik sebesar US$399,6 juta (turun 18,79%), sedangkan peningkatan terbesar berasal dari golongan aluminium sebesar US$143,2 juta (naik 103,17%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper